Kolaborasi dan Teknologi Digital Kunci Sukses Pelaku UMKM

Kolaborasi dan Teknologi Digital Kunci Sukses Pelaku UMKM

Jakarta - Presiden Joko Widodo menetapkan kebijakan strategis yang terintegrasi dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang ditandatangani pada 20 Juli 2020.

Dengan prioritas INDONESIA SEHAT (Prioritas rakyat aman dari Covid-19 dan reformasi layanan kesehatan), INDONESIA BEKERJA (Prioritas pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja), INDONESIA TUMBUH (Prioritas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional).

Merupakan tantangan besar bagi pemerintah akibat pandemi Covid-19 terhadap dunia usaha. Untuk itu sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap adaptif dan inovatif. 

Mereka menjalin kolaborasi dan mengandalkan teknologi digital untuk memasarkan produk-produk yang berbasis kearifan lokal. Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengangkat tema "Pandemi dan Peluang Bisnis Berbasis Kearifan Lokal", pada acara webinar yang diadakan Jumat (27/11/2020) di jakarta.

Seorang pemilik usaha kopi di Temanggung bernama Denden Sofiudin, membuktikan sendiri strategi tersebut untuk mengembangkan bisnis yang telah dirintisnya sejak 2015. Dia mendirikan Rumah Kopi Temanggung guna memfasilitasi hasil panen kopi dan tembakau dari para petani lokal.

"Awalnya saya tidak memiliki pengetahuan dasar tentang kopi. Namun, saya berpengalaman dalam dunia digital, katanya. Jadi, saya mencoba menawarkan kopi lokal Temanggung secara online, dan ternyata respons pasar bagus," ungkap Denden dalam Webinar tersebut, Jumat lalu.

Setelah sukses, Denden mengajak beberapa temannya untuk melakukan hal yang sama. Dia bahkan turun tangan untuk mengajari
teman-temannya tentang pemanfaatan teknologi digital yang kini banyak tersedia secara gratis atau tidak berbayar.

"Saya membuat sejumlah titik koordinat untuk mereka di Google Maps, dengan kata kunci 'Kopi Temanggung'. Harapannya, siapa pun yang melintasi Temanggung tertarik untuk mencicipinya, dan calon konsumen cukup mencari lokasi penjual di Google Maps, lalu memilih penjual kopi yang sesuai dengan seleranya," kata Denden lagi. Baginya. kolaborasi menjadi hal mutlak yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis lokal.

Upayanya untuk memasarkan kopi secara online pun berbuah manis meski di tengah pandemi. Denden mengaku, nyaris seluruh penjualan Rumah Kopi Temanggung dilakukan di kanal online. "Distribusi dan penjualan Rumah Kopi Temanggung 95 % berasal dari kanal online," ujar Denden.**


Batara Harahap

Komentar Via Facebook :