Ketua Umum Dharma Pertiwi Sebut Pendidikan Inklusi Solusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Jakarta - Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa Pendidikan adalah poros penting dalam kehidupan suatu negara. Menurutnya, pendidikan akan membawa kemajuan dan kebangkitan suatu bangsa.
Diungkapkannya saat menjadi Keynote speech pada Webbinar Hari Disabilitas Internasional 2020. Disebutkannya, Dharma Pertiwi sebagai organisasi kemasyarakatan, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kecerdasan bangsa sangat memiliki konsentrasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan.
Dalam keterangan tertulis kepada media, Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Aidil, mengatakan, acara ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Perdosri) Jakarta Raya secara virtual, bertempat di kediaman kompleks Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (6/12/2020) dengan mengangkat tema, "Not All Disabilities Are Visible" diikuti oleh dokter SpKFR, dokter spesialis lain, dokter umum, tenaga medis yang tersebar dari seluruh Indonesia.
Ny. Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Dharma Pertiwi yang beranggotakan istri-istri TNI yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Masing-masing memiliki sekolah, baik sekolah umum maupun juga sekolah luar biasa bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
"Dalam menjalankan programnya, Dharma Pertiwi selalu mendapat arahan, bimbingan dan dukungan dari OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju) yang pembinanya adalah Ibu negara, Ny.Iriana Joko Widodo yang juga selaku penasehat Dharma Pertiwi," ujarnya.
Menurutnya, pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan dengan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi merupakan salah satu strategi pemberian akses pendidikan kepada semua anak berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan bersama-sama anak yang lain.
Baca Juga : Sesko TNI Angkatan 47 Tahun 2020 Resmi Ditutup
"Inklusi adalah sistem yang menempatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, mulai dari kepala sekolah, guru, pengurus yayasan, tenaga pendidik, siswa, orang tua, dan masyarakat untuk mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi anak berkebutuhan khusus guna dapat mengembangkan potensinya secara optimal," tandasnya.**
Komentar Via Facebook :