SMA Pradita Dirgantara Terbang Makin Tinggi
Boyolali - Diusianya yang masih tergolong muda SMA Pradita Dirgantara telah menorehkan berbagai prestasi baik pada skala Nasional maupun Internasional.
Berdiri diatas lahan hampir tujuh hektar pada tahun 2017 di bawah naungan Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) yang diasuh langsung oleh Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.
Baca Juga : BPK RI Sambangi Mabes TNI Cilangkap, Ada Apa?
Selain fasilitas lengkap mulai dari asrama siswa dan siswi, sarana olah raga dan fasilitas lainnya. Termasuk, fasilitas bagi para Guru juga tersedia di dalam komplek.
Tentunya, bukan hal mudah untuk menjadi anggota UNESCO Assosiated Schools Network bagi lembaga pendidikan di Indonesia.
Namun, dengan berbagai capaian dan prestasi yang telah diraihnya, maka pada bulan Desember 2020 ini SMA Pradita Dirgantara resmi menjadi anggota UNESCO Associated School Network (ASPnet).
UNESCO Associated School Network (ASPnet) adalah sebuah asosiasi dari UNESCO yang menghubungkan berbagai institusi pendidikan seluruh dunia, untuk membangun perdamaian dunia bagi para anak dan generasi muda.
Hingga saat ini UNESCO ASPnet memiliki sekitar 11.000 anggota di lebih dari 180 negara di dunia yang bekerja sama untuk mendukung pemahaman internasional, perdamaian, dialog antar budaya, pembangunan berkelanjutan dan praktik pendidikan berkualitas.Untuk bergabung menjadi anggota, sekolah harus memiliki pemimpin yang mempunyai komitmen kuat untuk mempromosikan nilai-nilai UNESCO pada dimensi humaniora, etika, dan pendidikan, pada dimensi budaya dan internasional.
Sekolah yang telah tergabung dengan ASPnet bertugas mempromosikan nilai-nilai UNESCO dan secara sukarela bersedia untuk berkontribusi dalam pengembangan konten pendidikan yang inovatif.
UNESCO ASPnet mendorong inovasi dan kualitas dalam pendidikan dan diakui sebagai alat yang efektif untuk mencapai target Pendidikan Kewarganegaraan Global dan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu 17 poin yang tertuang dalam SDG's yang telah disepakati PBB.
Pengajuan menjadi anggota UNESCO ASPnet dilakukan SMA Pradita Drgantara melalui KNIU (Komite National Indonesia Untuk UNESCO), selanjutnya memasukkan ke dalam dokumen kurikulum standar kompetensi lulusan sesuai dengan agenda Education 2030.
Dalam Implementasinya SMA Pradita Dirgantara merancang konsep Project Based Learning yang bertema agenda SDG's (Sustainable Development Goals).
Direktur Direktorat Sekolah Pradita Dirgantara, Bapak Dwi Agus Yuliantoro, Ph.D. mengatakan, “Untuk menjadi anggota UNESCO Associated Schools Network, setiap sekolah harus berkomitmen kuat untuk mempromosikan nilai-nilai UNESCO dengan memperkuat pendidikan pada dimensi humaniora, nilai-nilai SDGs dan pendidikan pada dimensi budaya nasional dan internasional,"ungkapnya.
Hal ini sangat membanggakan ketika SMA Pradita Dirgantara yang telah resmi menjadi anggota UNESCO Associated Schools Network.
"Ke depan kita dapat berkontribusi dalam pengembangan konten pendidikan inovatif, sehingga akan tercipta metode pembelajaran baru untuk Indonesia maupun dunia.” Tutur Bapak Dwi.
SMA Pradita Dirgantara terus berkomitmen untuk mewujudkan visinya yaitu “terbang mendunia” dengan melakukan kerjasama dengan banyak pihak baik dalam skala nasional maupun internasional. Setelah menjalin kerjasama dengan Prancis dan inisiasi kerjasama dengan Jerman serta menjadi kandidasi dari International Baccalaureate (IB) Schools, kini SMA Pradita Dirgantara resmi menjadi bagian dari UNESCO Assosiated Schools Network (ASPnet).**
Komentar Via Facebook :