Asia Farm Pekanbaru Diduga Langgar Prokes

Asia Farm Pekanbaru Diduga Langgar Prokes

Pekanbaru - Tingginya animo masyarakat Pekanbaru terhadap keberadaan tempat rekreasi yang nyaman dan memadai tampaknya menjadi peluang tersendiri badi para pemilik modal.

Beberapa tempat yang selama ini telah beroperasi seperti, Danau Buatan lembah Sari, Riau Fantasi Labersa, Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim belum mampu menjawab kerinduan warga.

Seolah, ada angin segar bagi penikmat wisata alam dengan bermacam keunikan. Asia Farm hadir dengan konsep perpaduan edukasi alam, hewan, reflika rumah dan berbagai destinasi menarik lainnya. 

Bahkan, pengunjung dimanjakan dengan spot untuk berswa photo dengan latar belakang bangunan atau landmark bergaya Belanda, Inggris, dan Jepang.

Sejak dibuka untuk umum pada bulan April 2019 lalu, tempat wisata yang berlokasi di Jalan Badak Ujung, Kota Pekanbaru ini selalu dijejali pengunjung dari wilayah Pekanbaru mapun wilayah lain, seperti, kampar, Siak dan Pelalawan. 

Untuk wahana edukasi sendiri, Asia Farm mengusung konsep bermain sambil belajar di bidang pertanian dan peternakan. Hewan-hewan jinak yang ada sudah divaksin dan dirawat dengan telaten. Sehingga, pengunjung bisa bebas bermain dan berinteraksi tanpa kawatir tertular.

Sejak merebaknya pandemi covid-19 di awal Maret 2020, praktis, ada pembatasan dari pemerintah yang bertujuan untuk menekan penularan penyakit yang hingga kini belum ada obanya.

Semua aspek kehidupan terimbas. Mulai dari pusat perbelanjaan, pasar tradisional, sekolah, perkantoran, hingga tempat wisata wajib patuh dan taat dengan protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan pemerintah.

Triliunan dana telah dikucurkan pemerintah pusat maupun daerah demi mengurangi dampak dari pandemi ini sendiri. Bahkan, pertengahan Desember 2020 sejumlah ahli pandemik mengatakan Corona virus akan bermutasi menjadi jenis virus baru yang diklaim lebih mematikan dari yang sebelumnya. 

Hingga awal 2021, penerapan prokes masih tetap berlaku. Bahkan, sejumlah wilayah membuat aturan yang lebih ketat.

Pemandangan kontras tampak di kawasan wisata Asia Farm Pekanbaru. Jumat (1/1/2021), pantauan media dilapangan, tampak pengunjung berjejal antri di salah satu tempat diduga loket pembelian tiket.

Pengelola sepertinya abai terhadap himbauan pemerintah Kota pekanbaru untuk tetap mematuhi prokes sebagaimana di tempat lain.

Puluhan pengunjung berjejer tak berjarak. pihak pengelola barnama ibu Risma saat dikonfirmasi tidak berada di tempat. Sementara, pekerja enggan memberi keterangan terkait kondisi tersebut.

Samsul, warga yang kebetulan tinggal tidak jauh dari lokasi wisata ini menjelaskan, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama. "kami tidak berwenang untuk menegor mereka pak, mungkin karena pengunjungnya juga yang tidak patuh," ujarnya sambil tersenyum.

"Itu kewenangan pemerintah pak, Lurah atau Camat, atau mungkin walikota agar turun tangan menertibkan," sebutnya**


Batara Harahap

Komentar Via Facebook :