Miris! Tak Disenggol Bantuan Pemerintah, Ibu dan Anak di Pekanbaru Hidup Terlantar

Pekanbaru - Hidup sebagai Singel Parent (orangtua tunggal) bukanlah hal yang mudah. disamping harus mengurus anak, orangtua tunggal juga harus mampu menjadi tulang punggung keluarga.
Hal itulah yang dialami Suryani, seorang janda (50 th). Ia harus hidup dengan kedua anaknya yang masih belia setelah ditinggal mati suaminya tiga tahun silam. Untuk menyambung hidup ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan upah Rp.700.000, setiap bulan. Dari pendapatan yang tidak menentu itu, ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok serta kebutuhan pendidikan kedua anaknya.
Malangnya, sejak satu setengah tahun lalu, Ibu Suryani menderita penyakit varises di kedua kakinya, menyebabkan ia tak kuat lagi berdiri. Apalagi dengan profesi yang ia jalani saat ini, yang mengharuskannya malakukan banyak pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga.
Awalnya, hanya sebelah kaki yang mengalami varises. Namun, tiga bulan kebelakang, penyakit ini menjalar ke kakinya yang lain, sejak saat itu ia tak mampu lagi bekerja karena tak kuat menahan rasa sakit. "Apalagi saat kambuh, kaki terasa panas, pegal, memerah, bahkan membengkak," ujar Ibu Suryani.
Untuk mengurangi rasa sakit, selama ini ia hanya menggunakan pengobatan sederhana seperti mengoleskan bawang putih dan minyak zaitun.
"Karena sudah tidak bekerja lagi sejak sakit, keluarga ibu ini cukup kesulitan, hanya mengandalkan upah terakhirnya saja, sempat mereka hanya makan nasi dengan kecap saja karena keterbatasan", terang Rizky, salah satu relawan Rumah Yatim yang ikut bersilaturahmi ke kediaman Ibu Suryani, Jalan Meranti, Gang Panduan No. 3A, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (26/1.
Baca Juga : Warga Kampar Antusias Sambut Bantuan Rumah Yatim
Sementara ini, Evi Natalia, anak pertama Ibu Suryani kerap menggantikannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk membantu meringankan beban keluarga. Namun, Evi masih duduk di bangku kelas dua SMP, tenaga dan waktu yang ia punya terbatas dengan kegiatannya untuk menuntaskan pendidikan. Sementara, adiknya Wulandari, kini masih duduk di bangku kelas enam SD.
"Evi dan Wulandari bercita-cita ingin menjadi guru dan dokter. Itulah yang membuat mereka tetap tabah dan semangat dalam menghadapi kesulitan yang menimpa keluarga mereka", lanjut Rizky.
Pada kesempatan kali ini, Rumah Yatim memberikan bantuan peduli sesama dan bantuan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu Suryani serta untuk pendidikan Evi dan Wulandari.
Saat menerima bantuan, Ibu Suryani berurai air mata. Ia sangat senang dan bersyukur atas bantuan yang diberikan. "Kami mengucapkan terima kasihnya kepada Rumah Yatim dan Donatur atas bantuan ini, semoga Rumah Yatim dan para donatur dilancarkan rejekinya," sebut Suryani penuh ketulusan.
#Pejuang kebaikan Bantuan Kemanusiaan dan Pendidikan yang disalurkan Rumah Yatim pada hari ini bisa terlaksana karena sisihan donasi dari pada donatur, mari bantu saudara kita lainnya agar dapat hidup lebih layak dengan donasi ke Rumah Yatim di Jalan Durian No.13, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.**
Atau melalui transfer di no rekening :
BCA 220 139 8888
Mandiri 1720 000 384 125
An Yayasan Rumah Yatim Arrohman
www.rumah-yatim.org
Komentar Via Facebook :