Penangkapan Terduga Teroris Makasar, Polri Dalami "Keterlibatan" Munarman

Penangkapan Terduga Teroris Makasar, Polri Dalami "Keterlibatan" Munarman

Jakarta - Sebanyak 19 orang terduga teroris dari kelompok Jamaah Anshory Daulah Makasar, semuanya merupakan anggota FPI Makasar. Bahkan, semuanya sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan FPI di Makasar. 

Salah satu dari tersangka ini merupakan anak dari pasangan suami-istri Ruli Lian Zeke dan ulfa Handayani pelaku bom Gereja Katedral Zulu Filipina tahun 2019. Diketahui pula, Andi Baso pelaku pengeboman gereja Oikumene di Samarinda tahun 2016 merupakan menantu dari Ruli Lian Zeke dan Ulfa Handayani. Kelompok Jamaah Anshory Daulah Makasar juga diketahui berafiliasi dengan kelompok Isis.

Kombes Ahmad Ramadhan Kabag Penum Divisi Humas Polri, menyebut, semua yang ditangkap merupakan anggota FPI aktif yang pernah menjalani Ba'iat dengan Jamaah Ansyori Daulah yang terafiliasi dengan Isis.

Dia menambahkan, menurut keterangan tersangka yang diamankan ada salah satu petingi FPI pusat yang terlibat, namun hingga kini Polisi masih melakukan pendalaman atas keterlibatan yang bersangkutan. 

Selain itu, para tersangka mengaku telah mendapat berbagai pelatihan, yang meliput pelatihan bela diri, perakitan bom, melempar pisau, dan latihan mnembak dengan senapan angin.

Atas perbuatannya, mereka dikenakan pasal 15 jo pasal 7 undang-undang nomor 5 tahun 2018 dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.

Dijelaskan juga, bahwa kelompok ini telah merencanakan penyerangan terhadap Mako Polri, Rumah dinas anggota Polri dan rumah pejabat negara lainnya.

Dalam keterangannya, salah satu tersangka (AA) mengaku, dirinya berbaiat kepada Jamaah Anshory Daulah bersama seratusan laskar FPI. Dia menambahkan, saat di Ba'iat tahun 2015 di Makasar dihadiri oleh salah satu petinggi FPI.  

"Saya berbaiat bersama seratusan orang simpatisan dan Laskar FPI yang mendeklarasikan dukungan terhadap Daulatul Islam pada januari 2015 di markas FPI Makasar," sebut tersangka AA. 

Ia menambahkan, yang memimpin Ba'iat adalah Ustat Fauzan dan Ustat Basri yang juga dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu.**


Batara Harahap

Komentar Via Facebook :