Kalbar - Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk hentikan tindakan para pembalak liar yang berpotensi merusak habitat hutan dan ekosistim alam. Apalagi, sejak pemerintahan Jokowi, praktis gerakan para penjahat kehutanan ini dipangkas sedemikian rupa melalui aturan yang ketat. Namun tampaknya para pelaku tak jera.

Bencana banjir yang terjadi belakangan dihampir semua wilayah tanah air berdampak pada siklus ekonomi dan menimbulkan kerugian triliunan rupiah. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi aparat terutama yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. 

Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa dalam keterangan tertulisnya di Mako Satgas Yonif 642, Entikong, Kab. Sanggau, Kamis (11/2/2021), menyebut, pihaknya berhasil mengamankan kayu yang diduga merupakan hasil illegal logging sebanyak 25 batang kayu jenis ketapang saat melaksanakan patroli di Kawasan Jalan Tikus Desa Lubuk Tengah, Kec. Sekayam, Kab. Sanggau, Kalbar.

Ia mengungkapkan kayu ilegal tersebut diamankan oleh Satgas Yonif 642 berkat kesigapan petugas saat pelaksanaan kegiatan patroli rutin personel Pamtas Pos Lubuk Tengah. "Pada saat melaksanakan giat patroli rutin tersebut, ditemukan tumpukan kayu yang diduga illegal logging," ujarnya.

"Pada saat Tim Patroli bergerak melakukan penyisiran di sekitar jalan tikus menemukan beberapa tumpukan kayu jenis ketapang yang sudah dalam kondisi terpotong dan siap angkut. Kayu-kayu tersebut diletakkan di berbagai tempat dan tersamar untuk menghindari temuan dari aparat yang berwenang," ungkapnya. Hingga berita ini, para pelaku pembalakan liar ini belum berhasil ditemukan.

Letkol Inf Alim Mustofa kesal, masih ada oknum tidak bertanggungjawab yang melakukan aktivitas illegal logging yang sudah jelas melanggar hukum. "Saya berharap ke depan kegiatan tersebut harus dihentikan di wilayah perbatasan," ucapnya.

Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas akan terus berupaya menekan kegiatan illegal logging di wilayah perbatasan dengan melakukan kegiatan patroli rutin, termasuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.**