Dituding Biang Kerok Perceraian Kedua Orangtua, Iwan Sarjono: Itu Fitnah Keji!

Pekanbaru - Kisruh dalam keluarga MS (63) dan istrinya TS warga Bagan Baru, Rokan Hilir (Rohil), Riau, akhirnya mencuat ke publik. Seorang anak pasangan bernama Iwan sarjono Siahaan kepada redaksi, Rabu (3/3/21), menyebut, dirinya dituding sebagai biang kerok terjadinya perceraian antara kedua orangtuanya.
"Terus terang saya gak bisa terima tudingan itu, kata Iwan, apalagi katanya, sebagai seorang Hamba Tuhan, itu tindakan bodoh, tidak mungkin saya lakukan itu," ungkapnya.
Sebagai warga negara seharusnya dirinya mendapat perlindungan hukum, sama dengan warga negara lainnya. Jangan ada perbedaan perlakuan, kata Iwan lagi. Ia menambahkan, tudingan saudara-saudaranya itu tidak berdasar sama sekali. “Saya tidak pernah berusaha menceraikan kedua orang tua saya, anak mana yang menginginkan hal itu terjadi?” sebutnya.
Tiurmauli Boru Siregar (ibu kandung Iwan) membenarkan bantahan anaknya. Ia mengaku, anaknya (Iwan)tidak penah meminta mereka bercerai. "Tidak pernah Iwan Sarjono meminta saya bercerai dengan suami," tegas Tiurmauli.
Tuduhan mereka itu sangat tidak berdasar. Saya ingin bercerai atas keinginan saya sendiri,” sebutnya lagi, dalam pesan elektronik pada redaksi, Rabu (3/3/21).
Perceraian itu kata Tiurmauli karena dirinya sudah tidak tahan atas kelakuan suaminya MS. Katanya, MS memiliki wanita idaman lain (WIL) dan dia kerap mendapat perlakuan kasar.
“Perceraian itu terjadi karena suami saya sering berlaku kasar, marah-marah, dan dia memiliki wanita lain,” kata Tiurmauli.
Dia menambahkan, mengenai harta yang mereka miliki, katanya, Iwan sarjono tidak pernah bicara soal harta atau mengingikan harta itu. Justru menurutnya, keempat putranya yang lainlah yang “rakus” ingin merebut semua.
“Yang menginginkan semua harta kami itu adalah mereka berlima (MS, JFS, YS, DS, MDS red.). Itu semua pemutar balikan fakta," pungkasnya.
Kata Iwan Sarjono lagi, Ia menilai perceraian itu terjadi karena sudah tidak ada kecocokan lagi. Selain itu, ayahnya mempunyai wanita lain selain ibunya.
“Ibu saya sudah menggugat ke PN Rohil, prosesnya sedang jalan, sebelum gugatan tahun 2019 itu saya sudah memberikan pandangan dan memberikan dorongan moril pada mereka berdua agar mengambil keputusan yang baik dan tepat. Namun, kalau mereka bercerai itu keputusan mereka berdua,” katanya.
“Sebenarnya saya malu menceritakan kepada bapak, karena ini aib keluarga," kata Iwan.
Saat ibu saya sakit, saya meminjam uang pada toke sawit di desa Kusuma, karena saat itu tidak cukup uang. Itu terpaksa saya lakukan agar ibu segara pulih. Nah kalau saya menginginkan harta untuk apa saya meminjam sementara harta bapak dan ibu saya banyak,” sebutnya.
Sementara itu, mennyikapi perkataan bapaknya (MS), yang menyebut Iwan anak durhaka. Ia mengaku sangat tidak nyaman dengan sebutan itu. Apalagi kata Iwan, keempat saudaranya (JFS, YS, DS, MDS) malah ikut-ikutan memberi label Iwan adalah anak durhaka.
Tragisnya, Hal itu mereka lakukan bukan hanya sekedar dari mulut kemulut. Malah katanya, diumumkan keseluruh desa dengan menggunakan pengeras suara (Toa) pada Kamis 5 Desember 2019 yang lalu.
“Mereka kompak berlima sama-sama mengatakan saya anak durhaka pada warga desa Kusuma, Pelalawan, Riau, dengan TOA, pengumuman ini mereka lakukan berulang-ulang ke sekeliling desa,” katanya.
“Atas perbuatan mereka saya selaku warga negara Indonesia yang taat hukum merasa sangat dirugikan. Martabat saya hancur akibat ulah mereka, apalagi saya sebagai Pendeta,” ungkapnya sedih.
Saat dihubungi, tak satupun dari kelima bapak dan anak ini dapat dikonfirmasi. Jika ada pihak yang merasa dirugikan dengan pemebritaan ini, dapat menghubungi redaksi Okeline.com Hp 082389921455.**
Komentar Via Facebook :