Harga Ikan Laut Melonjak Tajam di Sejumlah Pasar Tradisional Pekanbaru, Ibu-Ibu "Menjerit"

Harga Ikan Laut Melonjak Tajam di Sejumlah Pasar Tradisional Pekanbaru, Ibu-Ibu "Menjerit"

Pekanbaru - Hari ke tiga lebaran, mayoritas ibu-ibu di Pekanbaru, Riau, batal beli ikan laut akibat harga melonjak tajam. Hal ini terjadi saban tahun, pemerintah dianggap kurang bijak menjaga stabilitas lonjakan harga semua komoditas. 

Linda, seorang ibu rumah tangga, menyebut, sebelum lebaran harga ikan laut di kisaran Rp, 50 ribu hingga Rp. 55 ribu per Kilonya, saat ini naik jadi Rp. 140 ribu per kilo.

Ia sampai urung beli ikan, padahal, katanya rencana dari rumah mau beli satu kilo,"heran juga, kok bisa saban tahun kayak gini, masak pemerntah gak bisa kasi solusi?"katanya dengan nada kesal saat ditemui di lokasi parkir Pasar Pagi Palapa, Kota Pekanbaru, Sabtu (15/5/21).

Ibu Sarma juga mengeluhkan hal yang sama, katanya, selain ikan laut, harga sayur, cabai dan komoditas lainnya juga ikut naik,"Bukan ikan saja pak, yang lain juga ikut-ikutan melambung tuh," ujarnya.

Tren kenaikan ini biasanya dipengaruhi cuaca tak menentu akibat curah hujan yang tinggi dan gelombang laut tidak stabil. Salah satu pedagang ikan, Hamdan yang sehari-hari berjualan di Pasar Pagi Palapa saat ditemui, menyebut, harga ikan naik karena pasokan sedikit dari luar daerah seperti dari Sibolga, Sumut. Selain itu, katanya, toke yang ada bertingkah karena toke lain sedang libur.

"Biasalah bang, permainan toke, kalau ikan jumlahnya sedikit harga pun dimainkan, sebab, toke ikan lain masih berlebaran," kata Hamdan.

Semua jenis ikan laut harganya naik saat ini, tambah Hamdan, sebagai pedagang, dirinya pun merasa keberatan karena omset menurun," tapi, apa boleh buat bang, itu yang ada, itulah kami jual," tambahnya.

Pantauan awak media, pada komoditas ikan air tawar, kenaikkannya tidak signifikan, hanya di kisaran Rp. 5 ribu hingga Rp. 10 ribu per kilonya. Banyak pembeli yang beralih ke ikan air tawar akibat lonjakan ini.

Sementara, Direktur Operasional Perum Perindo(Perusahaan Umum Perikanan Indonesia) Reinhart Tiranto Hutabarat mengatakan, fenomena kenaikan harga ikan ini terjadi akibat suplai menurun. "Faktornya, kata Reinhart, bisa karena gelombang laut, bisa juga karena Idul Fitri para nelayan kita masih merayakannya sehingga belum melaut," ujarnya.

Ia berharap, masyarakat jangan terlalu panik, pihaknya, berjanji akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik.**


Batara Harahap

Komentar Via Facebook :