Ilmuwan Jepang Teliti Pencemaran Mercuri di Sungai Kuantan

Ilmuwan Jepang Teliti Pencemaran Mercuri di Sungai Kuantan

Line Teluk Kuantan - Prof Takashii Tomiyasi, ahli mercuri dari Kagoshima University, Jepang, meneliti pencemaran lingkungan di Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Penelitian diarahkan pada dampak penggunaan mercuri dari aktivitas pertambangan emas liar di sungai itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuansing, Jafrinaldi, mengatakan Takashii datang atas pemintaan Bupati Kuansing, Mursini, kepada Kagoshima University saat melakukan kunjungan ke Jepang beberapa waktu lalu. "Di Jepang banyak ahli Mercuri. Mereka datang untuk memastikan dampak kegiatan penambangan emas ilegal di Kuansing," kata Japrinaldi di Teluk Kuantan, Rabu (3/5).

Prof Takashii datang bersama Alexander sebagai Lead Facility Operator Fuji Plant Facility Group. Keduanya mengambil sampel air Sungai Kuantan pada Jumat (28/4) dan Sabtu (29/4).

Sampel air diambil mulai dari hulu hingga hilir Sungai Kuantan. Mulai dari Desa Lubuk Ambacang di Kecamatan Kuantan Hulu, lalu di Desa Sungai Manau di Kecamatan Kuantan Mudik, Desa Petapahan Gunung Toar dan Desa Pulau Aro di Kecamatan Kuantan Tengah. Terakhir, ke Kecamatan Sentajo Raya dan Kecamatan Benai.

"Keduanya telah pulang ke Jepang dengan membawa sampel air itu untuk diteliti di laboratorium di sana," kata Japrinaldi.

Hasil penelitian Prof Takashii Tomiyasi, tambah Japrinaldi, menjadi bahan dalam menyusun program pemulihan lingkungan Sungai Kuantan akibat penambangan emas liar selama ini. "Kita akan diberi tahu hasil analisis data sampel air," tutupnya. **


Komentar Via Facebook :