Diva, Wisudawan Doktor Termuda Pada Prosesi Wisuda ke-124 ITS

Diva, Wisudawan Doktor Termuda Pada Prosesi Wisuda ke-124 ITS

Surabaya - Diva Kurnianingtyas pada usia 24 tahun 9 bulan dari Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS mencatatkan namanya sebagai wisudawan doktor termuda di prosesi Wisuda ke-124 ITS, pada Minggu (10/10/21) mendatang.

Dari catatan akademiknya cukup menyita perhatian. Ia sebelumnya menempuh S1 Teknik Informatika di Universitas Brawijaya dengan lama studi 3,5 tahun.

Diva menceritakan, "Tiga bulan bekerja di bidang Data Engineering, kemudian mengambil beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS jurusan Teknik Sistem dan Industri, studi S2 selesai selama setahun dan studi S3 selama tiga tahun.”

Motivasi terbesar adalah membahagiakan dan membanggakan ibu, “Sejujurnya, saya tidak pernah berekspektasi kuliah lanjut di usia muda. Tetapi karena keinginan serta doa beliau (ibunya, red), saya bisa mencapai titik ini,” ceritanya.

“Yang terpenting adalah belajar sabar. Studi S3 tidak seperti studi S1 dan S2 yang terus belajar ilmu pengetahuan, melainkan belajar ilmu kehidupan yang tidak pernah diperoleh sebelumnya,” lanjutnya.

Di akhir masa studinya, dalam disertasinya Diva mengangkat topik mengenai perancangan, pengembangan, dan perencanaan sistem asuransi kesehatan nasional. Tujuannya adalah untuk memperoleh strategi alternatif mekanisme rujukan kesehatan agar anggaran keuangan stabil, premi terjangkau, dan kualitas program meningkat.

Untuk ke depannya, Diva ingin fokus pada peningkatan pengetahuan dan kemampuannya dalam mengoptimasi sistem sektor kesehatan sebagai bentuk implementasi dua keilmuannya yaitu Teknik Informatika serta Teknik Sistem dan Industri. “Pastinya, saya ingin ilmu yang saya terima bisa bermanfaat bagi diri saya dan orang lain,” jelasnya.

Diva menyampaikan rasa terima kasih kepada ITS dan pihak-pihak di dalamnya yang telah memberikan kesempatan untuk ia belajar dan memperoleh banyak pengalaman. Tidak lupa, Diva juga berpesan untuk mahasiswa ITS, khususnya yang sedang studi S3.

“Seringkali kita melupakan bahwa setiap orang memiliki ujian dan jalan hidup yang berbeda, kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain apalagi sampai menghakiminya. Tetap semangat untuk menyelesaikannya,” jelasnya.**


Nelpa A.Md

Komentar Via Facebook :