Banyumas - Dio Yudha Saputra, Sigit Dwi Prayogo, Adinda Putri Apriliana, dan Muhammad Dhiya'Ul Haq S. Mereka adalah empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, penciptakan robot yang mampu menyelamatkan korban dan memadamkan api.

Penemuan tersebut dianggap penting dan sangat dibutuhkan Indonesia, dengan kondisi geografisnya yang rentan bencana.

Dio Yudha Saputra ketua Tim dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (28/9/21), mengatakan, "Robot ini kami namai Robot SAR 2021, adalah cabang dari Kontes Robot Indonesia (KRI). Diawali dengan adanya beberapa juara yang didapatkan oleh tim robotik Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam kategori lomba ROBOT LINE TRACER tingkat provinsi maupun nasional."

Robot ciptaan timnya tersebut, selain mampu melewati rintangan dan mematikan api. Robot ini juga bisa menyelamatkan korban yang berada dekat pada api, katanya.

Robot ini juga bisa berjalan menyusuri dan melewati setiap ruangan yang telah diberikan banyak rintangan. Mulai dari ruangan untuk mendeteksi titik api untuk dipadamkan menggunakan sparyer air serta mencari korban untuk diselamatkan dengan cara membawa korban dan mencari ruang safety zone untuk meletakan korban.

Proses pengerjaan kurang lebih selama 3 bulan di buat oleh Tim robotik UMP serta bantu dan dibimbing oleh dosen Fakultas Teknik UMP, lanjutnya

"Kelebihan utama robot ini bergerak secara otomatis, dari segi bentuk, robot ini mirip seperti laba laba dan merupakan robot berkaki (bukan robot beroda) yang bergerak dengan cara melangkah sehingga dapat lebih menyesuaikan diri menghadapi rintangan. Dari segi fungsi robot ini dapat mendeteksi dan memadamkan api, serta mencari dan menyelamatkan korban," jelasnya.

Kaprodi Teknik Elektro UMP Itmi Hidayat Kurniawan mengatakan, "jika kegiatan robotika di UMP merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menyalurkan dan mengembangkan minat dan bakat mahasiswa di bidang Robotika melalui wadah Robotic Study Club."

"Dengan kegiatan robotika ini diharapkan bisa memotivasi mahasiswa untuk dapat menerapkan teknologi robotika dalam dunia nyata," katanya.**