CGM memodernisasi layanan kesehatan di Timor-Leste, dengan Perangkat Lunak Labotarium

Owings Mills (Timur Leste) - Pemimpin industri teknologi e-health global, CompuGroup Medical (CGM), bekerja sama dengan para ilmuwan asal Timor-Leste dan Menzies School of Health Research asal Australia pada musim panas ini.
Kemitraan yang dijalin CGM bertujuan meningkatkan perawatan pasien dan mempermudah proses laboratorium diagnostik di Timor-Leste sebagai negara yang baru merdeka.
Tanpa sistem informasi laboratorium (laboratory information system/ LIS), permintaan diagnostik di Laboratório Nacional de Saúde dan Hospital Nacional Guido Valadares harus ditangani secara manual dengan memakai kertas. Akibatnya, dokter kesulitan memperoleh hasil diagnostik.
Didukung hibah dari The Fleming Fund—program bantuan asal Inggris untuk negara-negara di Afrika dan Asia yang memerangi resistansi antimikrob— Menzies School of Health Research menggunakan CGM SCHUYLAB Laboratory Information System demi membantu Kementerian Kesehatan Timor-Leste dalam pengembangan laboratorium rujukan canggih untuk diagnostik Covid-19 dan infeksi akibat resistansi antibiotik.
"Resistansi antimikrob adalah pandemi berikutnya setelah Covid," ujar Dr. Ian Marr, seorang ahli penyakit menular dan ahli biologi mikrob di Menzies School of Health Research, dari kantornya di Canberra, Australia.
"Menurut perkiraan, resistansi antimikrob akan menyerang jutaan jiwa." ujarnya.
Demi meningkatkan sistem kesehatan di Timor-Leste, perangkat lunak manajemen laboratorium menjadi aspek penting.
Setelah melakukan pencarian selama hampir empat bulan, "Saya sempat berpikir bahwa hal tersebut mustahil dilakukan, hingga akhirnya saya menemukan CGM SCHUYLAB," kata Dr. Marr.
Berpengalaman selama berpuluh-puluh tahun dalam penelitian dan kegiatan laboratorium, tim di balik CGM SCHUYLAB Laboratory Information System telah membuat antarmuka (interface) untuk instrumen medis yang digunakan di Timor-Leste.
Karena ini terjangkau dan mudah memenuhi standar server, CGM SCHUYLAB terbukti menjadi pilihan terbaik yang memodernisasi laboratorium klinik di negara tersebut.
Di sisi lain, portal web CGM SCHUYNET secara drastis meningkatkan akses pasien dan penyedia layanan kesehatan terhadap hasil diagnostik.
Berkat aksesibilitas yang mudah di perangkat seluler, CGM SCHUYNET mengubah cara-cara pengiriman hasil diagnostik di Timor-Leste. Akses yang semakin mudah ini bahkan mempercepat diagnosis dan pengobatan.
"Para dokter memperoleh hasil diagnostik pada ponselnya, Platform ini mampu menyelamatkan nyawa manusia." ujar Dr. Marr.
Dalam penanganan Covid-19 dan resistansi antimikrob, CGM SCHUYLAB dan CGM SCHUYNET juga mendatangkan hasil positif. Hanya empat bulan setelah digunakan, penyedia layanan kesehatan telah mengakses lebih dari 44.000 laporan laboratorium.
"Sebagai pemimpin TI Kesehatan tingkat dunia, CompuGroup Medical gembira menyaksikan dampak positif dari sistem kami di beragam komunitas di seluruh dunia," kata Chief Executive Officer, CompuGroup Medical US, Derek Pickell.
"Kami menyadari bahwa teknologi yang terjangkau dapat membuat perbedaan nyata. Untuk itu, kami gembira bermitra dalam sebuah proyek penting dengan para pemangku kepentingan di Timor-Leste." tambah Derek.
Menurut Carl Smith, General Manager, Lab Division, CompuGroup Medical, "CGM SCHUYLAB benar-benar memberi kesempatan kepada kami untuk mendukung komunitas laboratorium internasional. Kami menyadari peran penting laboratorium dalam layanan kesehatan di seluruh dunia. Peran tersebut bahkan semakin penting ketika kami melayani negara - negara pendapatan rendah dan menengah seperti Timor-Leste." kata General Manager, Lab Division, CompuGroup Medical, Carl Smith.**
Komentar Via Facebook :