Taipei  -  MVC-COV1901, salah satu calon vaksin yang dikembangkan Medigen Vaccine Biologics Corp (MVC), telah mendapat rekomendasi dari sebuah kelompok penasihat independen untuk penyusunan prioritas vaksin.  Berkat rekomendasi ini, MVC-COV1901 terpilih dalam program Vaksin Uji Coba Solidaritas (Solidarity Trial Vaccines/STv) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).  

Setelah evaluasi yang melibatkan sekitar 20 calon vaksin oleh kelompok penasihat eksternal, vaksin MVC terpilih sebagai salah satu dari dua calon vaksin yang digunakan dalam program uji coba berskala global.

WHO dirilis setelah mendapat persetujuan Komite Evaluasi Etis WHO dan sejumlah instansi berwenang, serta komite etis di Kolombia, Mali, dan Filipina. 

Dengan demikian, program ini akan berlanjut ke tahap berikutnya.  Setiap lokasi uji klinis dan penyelidik utama di tingkat nasional, serta tim riset mulai merekrut sukarelawan untuk bergabung dalam program uji coba tersebut.

Lebih lanjut, program ini merupakan platform uji klinis berskala internasional dengan metode acak. Program ini ingin mengevaluasi khasiat dan keamanan calon-calon vaksin baru secara cepat sehingga ikut menambah jumlah vaksin yang diperlukan demi melindungi manusia di seluruh dunia dari Covid-19.

MVC mulai mengembangkan vaksin ini pada Februari 2020. Harapannya, vaksin ini turut menjadi solusi yang mengakhiri pandemi berbahaya. MVC-COV1901 merupakan sebuah vaksin subunit dengan rekombinan dari adjuvan antigen S-2P, sementara, CpG 1018 disediakan Dynavax, bersama aluminium hidroksida.

"Kami sangat gembira terpilih menjadi bagian dari program Vaksin Uji Coba Solidaritas WHO untuk melawan Covid-19. Kami telah mendesain sebuah vaksin yang memiliki efek samping ringan dan aktif melindungi masyarakat dari gejala virus yang parah.  Setelah hasil yang menjanjikan sejauh ini, kami berharap uji coba internasional WHO dan negara-negara peserta program akan membantu penanganan kasus penyakit tersebut," kata Charles Chen, Vice Chairman & CEO, Medigen Vaccine Biologics Corp.

Di tengah pemberantasan pandemi yang masih berlanjut, vaksin yang efektif masih sangat dibutuhkan, dan MVC meyakini bahwa kapasitas, infrastruktur, serta keahliannya dapat berkontribusi mewujudkan proteksi global.**