Sebelum RCEP Diberlakukan, Peningkatan dan Implementasi FTA Jadi Topik yang Banyak Dibahas

Nanning (Tiongkok) - Forum Kerja Sama Internasional tentang Peningkatan dan Implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Tiongkok berlangsung di Nanning, Guangxi, Tiongkok, Rabu (22/12/21). Forum ini digelar China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) dan Pemerintah Wilayah Otonom Guangxi Zhuang, serta dilaksanakan oleh Guangxi CA Panorama Group.
Para tamu undangan menyampaikan sambutan dan berpartisipasi dalam sejumlah diskusi tentang tema "Bekerja sama Mempromosikan Kemitraan FTA, Memetakan Perencanaan Pertumbuhan Regional", serta topik-topik lain.
Liu Hongwu, Wakil Gubernur Guangxi, mengatakan bahwa Guangxi ingin menggerakkan pembangunan bermutu tinggi, mempererat kerja sama dengan anggota-anggota RCEP, khususnya anggota-anggota ASEAN. Guangxi juga ingin mempercepat langkahnya menciptakan area di ASEAN yang melibatkan kebijakan pintu terbuka dan kerja sama dalam rangka inisiatif "Belt and Road", serta pusat penting Sirkulasi Ganda Domestik-Internasional.
"Guangxi ingin menggerakkan pembangunan bermutu tinggi, mempererat kerja sama dengan anggota-anggota RCEP, khususnya anggota-anggota ASEAN,"kata Liu Hongwu, Jumat (24/12/21).
Sementara Gao Yan, Ketua CCPIT, dalam sambutannya melalui video mengajukan sejumlah usulan seperti langkah menjalankan multilateralisme sejati yang menghasilkan reformasi manajemen ekonomi dunia, mempererat kerja sama bilateral, multilateral, serta regional guna membagikan pembangunan dan peluang dengan setiap negara, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Han Seung-soo, Co-Chairman, International Finance Forum, dan Mantan Perdana Menteri Republik Korea, mengatakan di tengah tren deglobalisasi, Tiongkok dan Korea harus bersiap menghadapi gangguan rantai pasok yang tak terduga. Hal tersebut dapat ditempuh dengan membangun sistem respons secara tepat waktu yang menyediakan iklim kondusif bagi pelaku usaha.
"Di tengah tren deglobalisasi, Tiongkok dan Korea harus bersiap menghadapi gangguan rantai pasok yang tak terduga," kata Han Seung-soo.
Lebih lanjut Zhang Xiangchen, Deputy Director-General, WTO, menyampaikan Forum ini menjadi bentuk dukungan Tiongkok terhadap aktivitas perdagangan melalui FTA. Forum ini juga menjadi cerminan kelembagaan dan eksplorasi atas hubungan perdagangan global. Dia juga menambahkan, forum ini mendatangkan manfaat bagi hubungan internasional, yakni dengan mengembangkan arahan yang stabil, tertib, dan inovatif.
Kemudian menurut Chen Dehai, Secretary-General, ASEAN-China Center, mengatakan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang dirintis ASEAN akan mulai berlaku pada 1 Januari 2022. RCEP akan menjadi penggerak internal bagi negara-negara di ASEAN, memfasilitasi kesejahteraan jangka panjang, dan pembangunan berkelanjutan di tingkat regional, serta memperluas bidang kerja sama Tiongkok-ASEAN.
Sederet pencapaian turut dirilis guna mendukung implementasi dan peningkatan FTA, seperti Nanning Initiative on International Cooperation for China's FTA Promotion and Implementation, Guide on FTA Application, serta Guide on the Business Environment of Foreign Countries for Chinese Investors.**
Komentar Via Facebook :