Atap Sekolah SDN 020 Sekijang Berhamburan, Akibat Diterjang Angin Puting Beliung

Kampar - Angin kencang puting beliung disertai hujan deras pada selasa (22/3/22) malam, sekitar pukul 19.00 Wib, telah mengakibatkan rusaknya fasilitas pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 di wilayah Desa Sekijang, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau.
Akibat kencangnya angin pada malam itu, mengakibatkan rusaknya atap sekolah (rombel) yang berhamburan dan membuat 4 rombel rusak parah, bahkan tidak dapat digunakan lagi untuk proses belajar mengajar.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Sekolah SDN 020 Sekijang, Kadir S.Pd kepada wartawan, saat mendampingi Kordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kec. Tapung hilir Ibu Hj. Yatimah M.Pd yang melakukan peninjauan ke lokasi rusaknya atap sekolah, Kamis (24/3/22).
Lebih lanjut, Kadir S.Pd menceritakan awal mula kejadian bahwa pada selasa malam tersebut. "Memang terjadi hujan deras disertai angin kencang di wilayah Sekolah kami," Ucapnya mengawali cerita.
"Berdasarkan informasi dari anak kami yang melihat kondisi atap sekolah sudah tidak ada lagi dan berhamburan di sekitar halaman sekolah dan perkebunan, selanjutnya kami melakukan pengecekan dan ternyata ada 4 rombel yang mengalami kerusakan yaitu rombel Kelas IV ada 3 lokal dan 1 lokal kelas V, dari 4 rombel yang terkena bencana angin puting beliung ada 3 rombel yang rusak parah," Jelas Kadir.
"Pasca kejadian tersebut, saat ini anak-anak kami belajar diruang kosong yang kami rapikan untuk sementara waktu dan teras kelas yang kami susun meja untuk dapat melaksanakan proses belajar mengajar," tambah Plt Kepsek SDN 020.
Menurut Kadir S.Pd, dia mengakui bahwa memang bangunan sekolah yang rusak akibat angin puting beliung merupakan bangunan lama yang masih berdinding papan dan bangunan tersebut sudah 23 tahun usianya, yang dibangun pada tahun 1998 saat awal mula SD ini didirikan. "jadi kami akui sangat rentan dengan kondisi cuaca seperti saat malam tersebut," katanya.
Di tempat yang sama, Korwil Pendidikan Kecamatan Tapung Hilir kepada wartawan, menyampaikan keprihatinannya atas musibah ini. "Tapi namanya bencana alam ya bagaimanapun kita harus siap menerimanya," ungkap Hj Yatimah M.Pd disela-sela peninjauannya.
Selanjutnya Yatimah sudah memerintahkan kepada Kepala Sekolah untuk segera membuat laporan ke Dinas Pendidikan Kab. Kampar dan memohon bantuan kepada pihak Perusahaan, karena akibat bencana ini sudah sangat mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di Sekolah ini.
"Dan berdasarkan laporan Kepala Sekolah, Alhamdulilah pihak Perusahaan dalam hal ini Manager Kebun Naga Sakti sudah mengirimkan tenaga kerja untuk membantu membereskan barang-barang yang rusak dan mengidentifikasi kerusakan yang ada," jelas Ibu Korwil.
Sementara itu, para wartawan mencoba menghubungi Region Controler (RC) Kampar, Ir. Abdilah Solihin melalui sambungan seluler pribadinya untuk menanyakan langkah-langkah tanggap darurat yang dilakukan pihak perusahaan terkait musibah yang menimpa Sekolah yang berada dikawasan Perusahaan tersebut.
RC Kampar menyampaikan kepada wartawan, bahwa atas musibah tersebut, pihak perusahaan sudah melakukan langkah-langkah darurat dengan mengirimkan tenaga kerja untuk membersihkan puing-puing yang berserakan akibat angin puting beliung tersebut.
"Kami dari pihak perusahaan sudah melakukan langkah-langkah darurat dengan mengirimkan tenaga kerja untuk membersihkan puing-puing yang berserakan akibat angin puting beliung tersebut. Dan kami juga sudah mengutus Asisten Infra untuk menghitung perincian kebutuhan dan estimasi untuk dapat merenovasi atau memperbaiki ruangan yang rusak tersebut serta kami akan sampaikan dulu kepada management perusahaan ," ungkap Abdilah.
Hasil pantauan wartawan dilapangan, karena kondisi atap bangunan Sekolah yang terbuat dari papan dan atap yang sudah terlalu tua, hal ini perlu menjadi perhatian Pemerintah dan Perusahaan secepatnya agar proses belajar mengajar anak-anak menjadi terganggu dan ini secepatnya harus segera dibenahi.**
Komentar Via Facebook :