Efek Penghapusan Bea Ekspor, Harga CPO Melambung 5,2 Persen

ilustrasi/foto:via mcr
Riau - Harga Crude Palm Oil (CPO) mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak empat bulan belakangan menyusul kenaikan minyak kedelai.
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan, harga minyak sawit mentah pekan ini melesat naik.
"Kenaikan harga CPO kemarin mengekor kenaikan minyak saingan yakni minyak kedelai. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade ditutup naik 1,7% dan harga minyak kedelai di Dalian berakhir melesat 5,2% menjadi kenaikan terbesar sejak empat bulan," kata Defris di Pekanbaru, Selasa (26/7/2022).
Defris menyebut, kenaikan minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak kedelai terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.Hharga minyak kedelai melonjak tersebut dipicu oleh kekhawatiran akan cuaca dan short-covering.
"Maka dari itu, ketika harga minyak saingan naik maka harga CPO akan ikut terkerek naik," jelasnya.
Selain itu, penghapusan pungutan ekspor sementara, nyatanya dapat memberikan angin segar bagi perusahaan produsen CPO, setidaknya dalam jangka pendek karena perusahaan dapat menurunkan biaya produksinya.
"Tentunya juga akan mendorong kinerja perusahaan kelapa sawit dan menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham di lantai bursa," kata Defris mengutip pernyataan Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee.
Dia juga menambahkan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan ekspor CPO. "Serta untuk mengimbangi penurunan harga," tukasnya.(fdy)
Komentar Via Facebook :