Sering Berpindah, Pelaku Pembunuhan di Tenayan Raya 9 Tahun Silam Ditangkap Polisi

Pekanbaru - Setelah 9 tahun menjadi buronan, pelaku pembunuhan sadis di Jalan Indrapuri Ujung, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru ditangkap Satreskrim Polresta Pekanbaru.
Pria inisial RTS ditangkap saat berada di Kampung Nelayan Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (25/7/2022) lalu.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Dr H Pria Budi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 29 Juni 2013 lalu. Kala itu pelaku melakukan pembunuhan berencana dengan cara membakar korbannya dengan menyiramkan bensin ke tubuh korban.
"Kasus ini cukup lama pengungkapannya, lebih kurang 9 tahun dikarenakan tersangka ini cukup licin dan berpindah-pindah sehingga penyidik di Polresta Pekanbaru agak sedikit kesulitan untuk menemukan tersangka," ujar Pria Budi, Jum'at (5/8/2022) sore di halaman belakang Polresta Pekanbaru.
Menurut Pria Budi, kendala terbesar dalam menangkap pelaku karena tersangka selalu berpidah-pindah dari Pekanbaru ke Sumatera Utara dan ia juga telah mengubah identitasnya.
Pria Budi yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji ini mengungkapkan, pelaku berhasil ditangkap berkat kerja keras Tim Resmob Jembalang Satreskrim Polresta Pekanbaru. Pelaku RTS diciduk di Kampung Nelayan, Medan dan selanjutnya dibawa ke Pekanbaru.
"Motifnya adalah, tersangka marah karena istri dan anaknya dibawa oleh korban tanpa izin beliau, sehingga terjadilah kejadian (pembunuhan, red) tersebut.
Diungkapnya, kasus pembunuhan itu berawal ketika korban BT saat itu membawa istri dan anak RTS dari rumahnya menggunakan sepeda motor. Hal itu dilakukan karena tersangka dan istrinya sering cekcok dan melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal inilah yang membuat korban BT selaku keponakan dari istri pelaku, menjemput anak dan kakaknya itu untuk dibawa ke rumahnya.
Mengetahui hal itu, tersangka segera mengejar istri dan anaknya itu menggunakan sepeda motor. Ditengah perjalanan, pelaku sempat membeli bensin dan berencana untuk menghabisi adik istrinya itu dengan cara membakarnya.
"Setibanya di TKP di Jalan Indrapuri, distop kendaraan korban, sama-sama berhenti disana, kemudian tersangka langsung menyiramkan bensin ke tubuh korban dan langsung membakarnya," katanya.
Setelah membakar BT, tersangka langsung kabur tanpa mempedulikan keadaan korban saat itu. Korban sempat dibantu oleh warga dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Korban dibawa ke rumah sakit umum, dirawat selama 6 hari, namun korban meninggal dunia," jelasnya.
Atas perbuatannya, tersangka RTS dijerat Pasal 340 atau pasal 338 atau pasal 351 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.(ers)
Komentar Via Facebook :