Bounty Media Adakan Ekspansi di Asia Tenggara dan Raih Pendanaan Pra-A US$ 1,8 Juta

Singapura - Bounty Media ("Bounty"), pionir teknologi Zero Party Data dengan platform yang memberdayakan konsumen dan merek yang dipercayainya, mengumumkan pendanaan Pra-A senilai US$ 1,8 juta yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). Babak pendanaan ini dipimpin oleh SOSV bersama Vectr Fintech Partners, ASTOR Management, Black Kite Capital, Plug and Play Ventures, Quonota Investment, High Cosmos, serta Revium, Kamis (11/8/22).
“Kami menyaksikan peralihan penting dalam cara merek dan perusahaan media mengakses, memanfaatkan, dan memonetisasi data pribadi milik konsumen,” ujar Mark Munoz, Managing Partner, Vectr Fintech Partners, sosok yang akan bergabung dalam Dewan Direktur.
“Bounty secara unik menyeimbangkan kebutuhan konsumen dan merek lewat cara-cara yang mudah, transparan, serta memenuhi regulasi. Hal tersebut mengatasi kendala global melalui langkah-langkah yang berskala luas sekaligus memberdayakan konsumen untuk mengendalikan data pribadinya,” tambahnya.
Diketahui Bounty didirikan Claes Loberg dan Jake Denney di Singapura, telah merambah di Indonesia pada 2021 dan kini memperluas jangkauan operasionalnya ke tiga pasar baru (Thailand, Malaysia, dan Filipina).
Layanan unik Bounty membantu konsumen mengelola data pribadi dan memperoleh imbalan karena telah membagikannya kepada pihak pengiklan terpercaya. Bounty telah memiliki klien di Asia Tenggara yang merupakan tiga dari tujuh pengiklan terbesar di dunia, termasuk Procter & Gamble.
“Kami gembira merampungkan pendanaan yang mengalami kelebihan permintaan ini bersama sejumlah investor dan penasihat terbaik dan Kami juga kini memperluas tim di Singapura demi melanjutkan visi kami, yakni mengembangkan landasan bagi lokapasar (marketplace) bagi satu miliar konsumen yang ingin menjual datanya senilai $1 per hari,” ungkap Loberg.
Saat ini mitra-mitra Bounty meliputi jaringan berita terkemuka, perusahaan Telekomunikasi, Game, dan OTT, seperti Viu, Vidio, dtac, dan Indosat, yang menjangkau 187 juta audiens. Bounty akan terus hadir di Asia Tenggara dan seluruh Asia Pasifik hingga 2022 & 2023.
Di sisi lain, Bounty akan menambah mitra konten dan berencana menjangkau satu miliar audiens pada akhir 2023. Seperti yang disampaikan oleh William Bao Bean, Managing Director, SOSV, Orbit Startups.
“Kita tengah mengalami revolusi dalam privasi data, dan sebagian besar merek dan konsumen pun sedang mempelajari cara menghadapinya. Bounty telah berkembang berkat solusi yang mudah dan transparan, serta memberdayakan konsumen dan merek tepercaya. Kami juga didukung tim unggulan untuk menjalani misi tersebut,” pungkas William.**
Komentar Via Facebook :