Mencekam! 1.488 Warga di Riau Terjangkit DBD, 11 Diantaranya Meninggal

Mencekam! 1.488 Warga di Riau Terjangkit DBD, 11 Diantaranya Meninggal

Ilustrasi/foto:via mcr

Pekanbaru - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menjangkiti warga di Provinsi Riau terus meningkat. Saat ini, pasien wabah DBD di Riau tercatat sebanyak 1.488 orang.

Data terbaru Dinas Kesehatan Riau, kasus kematian akibat DBD mencapai 11 orang dimana tingkat kematian terbanyak terdapat di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dengan jumlah warga yang meninggal sebanyak 4 orang.

Kemudian di Kampar dan Indragiri Hulu masing-masing 2 orang. Selanjutnya di Bengkalis, Indragiri Hilir dan Pekanbaru masing-masing satu orang. 

"Hingga Agustus kemarin total kasus DBD di Riau sebanyak 1.488 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, Rabu (28/9/2022).

Kasus DBD terbanyak ditemukan di Pekanbaru dengan total kasus sebanyak 627 kasus, kemudian di Kampar 183 kasus, Rohul 142 kasus, Pelalawan 67 kasus, Inhu 25 kasus, Kuansing 60 kasus, Inhil 61 kasus, Bengkalis 51 kasus, Dumai 91 kasus, Siak 112 kasus, Rohil 50 kasus dan Meranti sebanyak 19 kasus.

Sedangkan untuk jumlah kasus kematian akibat DBD, bertambah satu kasus. Terbaru, kasus kematian akibat DBD ditemukan di Kota Pekanbaru. Sehingga total kasus kematian akibat DBD di Riau sebanyak 11 kasus.

"‎Kami minta dinas kesehatan kota lebih care (perhatian). Karena sejak awal kami sudah mengirimkan surat edaran gubernur untuk antisipasi wabah DBD ini," katanya. 

Selain itu pihaknya juga akan terus melakukan berbagai upaya agar kasus DBD di Riau bisa tekan. Diantaranya adalah dengan melakukan koordinasi dengan kabupaten kota agar memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat.

"Terutama tentang gerakan 3M, yakni menguras bak mandi, menimbun barang bekas, dan menutup tempat penampungan air yang berpotensi menjadi tempat bersarang nyamuk demam berdarah," terangnya.

Oleh karena itu, dikatakannya pihak Puskesmas juga harus konsisten untuk rutin lakukan pencegahan, sebagai pihak yang terdekat dengan masyarakat. 

"Selain itu, fogging atau pengasapan itu sangat efektif sekali. Yang penting jangan sampai ada telur dan jentik nyamuk, karena mereka akan terus berkembang biak ketika ada potensi," tuturnya.(ers)


Redaksi

Komentar Via Facebook :