Serangan Worm WannaCry Sementara Bisa Ditahan

Line Jakarta - Serangan siber Worm WannaCry yang melanda dunia sejak Sabtu (13/3) dini hari untuk sementara bisa ditanggulangi. Hal ini terjadi setelah seorang peneliti teknologi dari Inggris mendaftarkan alamat situs (domain) yang diincar sang peretas, demi membatasi penyebaran worm.
Worm adalah kode jahat (malware) yang bisa aktif tanpa adanya bantuan dari pihak ketiga. WannaCry menggunakan konsep ransomware, yaitu menyekap data untuk meminta tebusan uang berupa Bitcoin.
Jika worm sudah berhasil masuk dalam sebuah komputer atau jaringan komputer, maka worm dapat berpindah ke komputer lain di dalam sebuah jaringan secara otomatis, tanpa bisa dicegah oleh pemilik komputer lain yang ada di dalam jaringan tersebut.
“Untuk sementara, serangan ini bisa dibatasi, karena malware tidak bisa masuk ke dalam domain yang sudah didaftarkan,” kata Vikram Thakur, kepala peneliti dari perusahaan perangkat lunak keamanan data Symantec. “Jumlah domain yang terpapar worm semakin kecil dan terus angkanya terus menurun,” lanjutnya.
Baca Juga : 78.398 Siswa SMA Riau Peserta UN
Meski demikian, tetap ada kemungkinan kalau peretas akan menulis ulang malware untuk menjebol upaya pengamanan sementara itu.
Sang peneliti anonim dari Inggris mengatakan kepada Reuters kalau dirinya belum pernah menemukan serangan siber seperti ini. “Mereka pasti sedang berusaha menulis ulang malware,” katanya.
Baca Juga : Labor Komputer SD Santa Maria Terbakar
Para perwakilan yang tergabung dalam kelompok Grup 7 (G7) telah menyatakan akan bekerja sama dalam menuntaskan masalah serangan siber ini. Pernyataan tersebut tertera dalam catatan pertemuan resmi yang dilakukan di Italia pada Sabtu (13/5).
WannaCry melumpuhkan berbagai jaringan komputer perusahaan layanan masyarakat di berbagai negara, seperti bank, rumah sakit sampai kereta api di dunia.
Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais sejak Jumat (12/5). Sampai saat ini belum terdata secara pasti berapa banyak perusahaan di Indonesia yang terpapar serangan WannaCry. **
Komentar Via Facebook :