Yasonna Pindahkan Ahok Karena Takut Dibunuh

Yasonna Pindahkan Ahok Karena Takut Dibunuh

Line Jakarta  - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Yasonna Laoly, akhirnya membuka mulut soal pemindahan mantan Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dari Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang ke Markas Komando (Mako) Brigade Mobil (Brimob). Katanya, pemindahan itu merupakan saran darinya.

Yasonna menyebut ada beberapa alasan Ahok dipindahkan pada Rabu dinihari lalu, di antaranya ancaman pembunuhan. "Saya koordinasi dengan Pak Kapolri, beliau sependapat dan dapat ditempatkan di Mako Brimob," ujar Yasonna, Minggu (14/5).

Semua berawal ketika Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Endang Sudirman, menelepon Yasonna pada pukul 23.00 WIB, Selasa (9/5) malam. Endang mengatakan keselamatan Ahok tidak bisa dijamin karena penghuni Rutan Cipinang sangat padat, lebih dari 8.000-an tahanan.

"Karena figur beliau yang masih ada pihak-pihak yang sangat tidak puas dan adanya ancaman-ancaman untuk dibunuh," kata Yasonna.

Selain itu, gelombang masyarakat yang bersimpati kepada Ahok memadati jalan raya di depan Rutan Cipinang yang merupakan jalan arteri sehingga dikhawatirkan akan membuat kemacetan parah dan mengganggu pengendara.

Karena itu, pada pukul 24.00, Yasonna datang ke Rutan Cipinang untuk berdiskusi dengan Kakanwil Kemenkum HAM dan staf lainnya. Mereka sepakat memindahkan Ahok.

Menurut Yasonna, pemindahan tahanan ke Mako Brimob bukan hanya kasus Ahok saja. Dia mencontohkan politikus Partai Demokrat yang terjerat kasus korupsi proyek Hambalang, Muhammad Nazaruddin, dulu juga dipindahkan ke Rutan Mako Brimob.

Walau begitu, pengacara Ahok, Rolas Sitinjak, mengaku tidak mendengar adanya ancaman pembunuhan terhadap Ahok yang menyebabkan kliennya dipindah ke Mako Brimob. **

 


Komentar Via Facebook :