Bangkok - Ktt Dengan tajuk, 'NCDs in Even More Focus Forum 2022',  dipimpin Presiden Thai Hypertension Society, Prof. Apichard Sukonthasarn, dan Direktur Bangkok Hospital, Chiang Mai.
    
KTT ini terdiri dari simposium pembicara, diskusi panel, sesi berbagi praktik terbaik, dan lokakarya oleh para pakar regional terkemuka di bidangnya bersama para ahli kebijakan serta perwakilan profesional perawatan kesehatan multidisipliner dari beberapa negara di Asia Tenggara (SEA).

Viatris Inc. (NASDAQ: VTRS): KTT 'NCDs in Focus Act Now' baru-baru ini diselenggarakan oleh perusahaan kesehatan global, Viatris, yang bekerja sama dengan Thai Hypertension Society dan Thai NCD Alliance. 

Tujuan dari KTT ini adalah untuk mengatasi tantangan praktik klinis dalam pengelolaan PTM dan memahami kesenjangan perjalanan pasien.

KTT ini memiliki lima komponen tujuan –

Menampilkan cara data klinis yang efektif dalam mengatasi kesenjangan dan kebutuhan yang saat ini belum terpenuhi dalam praktik klinis.

Menyediakan platform untuk berbagi keahlian dan praktik terbaik guna mengoptimalkan perawatan pasien.

Meninjau ulang tantangan pasca-COVID terhadap perawatan penyakit kardiovaskular (CVD) dan gangguan kesehatan mental (MHD).

Memberikan wawasan tentang kebijakan dan perubahan praktik yang akan dihadapi, solusi digital inovatif yang memungkinkan hasil yang lebih baik.

Mengembangkan dan memahami kesenjangan dalam perjalanan pasien.

Prof. Apichard Sukonthasarn mengatakan, "KTT ini memberikan pemahaman kepada para tenaga profesional kesehatan di seluruh Asia Tenggara tentang posisi negara mereka jika dibandingkan dengan negara Asia dan Eropa lainnya dalam hal sistem perawatan kesehatan yang tangguh". 

"Belajar dari negara lain dan memahami tantangan mereka akan membantu kami dalam mengembangkan praktik-praktik terbaik, memengaruhi kebijakan perawatan kesehatan, serta membangun sistem perawatan kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan untuk memerangi beban PTM (Penyakit Tidak Menular)," katanya.

Konsultan, St. Luke's Medial Center Filipina Dr Debbie Ona, mengatakan, "Platform tersebut menyediakan peluang bagi tenaga profesional perawatan kesehatan dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk membangun sinergi, memahami lanskap yang terus berkembang, serta mendorong hasil yang positif melalui kolaborasi publik dan swasta".

"Sangat penting bagi kita untuk bekerja sama sehingga dapat membentuk jejaring, berbagi keahlian, data, dan inisiatif desain kolaboratif yang berpotensi memengaruhi Kebijakan perawatan kesehatan di negara-negara asal kita. Untuk secara efektif mengatasi beban PTM yang terus meningkat, kami harus mengembangkan program berkelanjutan yang memiliki tindakan yang jelas serta teperinci dengan dampak terukur," katanya.

Dr Debbie Ona menambahkan, "PTM tetap menjadi pembunuh teratas di Asia Tenggara. Terdapat beberapa inisiatif publik dan swasta yang berhasil untuk mengurangi kematian prematur dengan mengidentifikasi orang yang berisiko tinggi terkena PTM serta memberi mereka akses ke pengobatan yang tepat. Saling berbagi inisiatif ini yang disertai data mereka akan menguntungkan negara-negara lain di wilayah tersebut."

Viatris bekerja untuk memelihara sistem kesehatan yang dapat menyesuaikan dan merespons kebutuhan pasien yang terus berubah, berkolaborasi dengan asosiasi medis, kelompok advokasi pasien, dan akademisi untuk mengembangkan solusi serta program yang inovatif dan terintegrasi guna membantu memperkuat penyampaian maupun kualitas perawatan kesehatan – pada akhirnya, untuk mengurangi beban PTM.**