Pekanbaru - Sejak diambil alih dari  PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada Senin (9/8/2021) lalu, sudah tujuh karyawan mitra kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) tewas di lokasi kerja.

Terbaru, insiden mengenaskan terjadi pada Rabu (18/1/2023) yang menimpa Derikson Siregar (22) karyawan PT Asrindo Citra Seni Satria yang merupakan rekanan PT PHR.

Derikson tewas diduga karena tertimpa besi POSV dari Rig 06 yang digunakan pada proses service sumur minyak bumi. Proses pemakaman korban dilaksanakan pada, Jum'at (20/1/2023) kemarin di tanah kelahirannya Sumatera Utara.

Selain dari karyawan PT Asrindo Citra Seni Satria, terdapat beberapa perusahaan mitra kerja PHR yang karyawannya meregang nyawa di lokasi kerja.

Berikut ini daftar 6 perusahaan mitra kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang karyawannya tewas di lokasi kerja.

Keenam perusahaan itu yakni :
1. PT Asia Petrocom Service
2. PT PHR
3. PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi 
4. PT Asrindo Citra Seni Satria 
5. PT Andalan Permata Buana 
6. PT Berkat Karunia Pahala.

Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Rival Lino mengatakan, keenam karyawan dari 6 perusahaan tersebut diatas meninggal dalam hubungan kerja.

"Ini yg meninggal karena hubungan kerja. Bukan tipe kecelakaan yang terakhir. Yang ke-7 berbeda," ujar Rival Lino, Senin (23/1/2023) malam.

Dijelaskan Rival Lino, peristiwa pada Rabu (18/1/2023) kemarin yang menewaskan Derikson Siregar (22) juga merupakan karyawan dari PT Asrindo Citra Seni Satria. 

Artinya, dua karyawan PT Asrindo Citra Seni Satria sudah tewas sejak 2022 lalu.

"Yang ke-7 yang tertimpa kemarin. Iya (dari PT Asrindo Citra Seni Satria, red). Murni kecelakaan kerja" pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Riau, Imron Rosyadi, dalam kurun waktu akhir Juli 2022  hingga November 2022, sudah 5 karyawan mitra kerja PHR yang tewas dan baru terungkap ke publik akhir November 2022.

Kemudian terjadi lagi pada Desember 2002 lalu, yang menewaskan seorang pekerja lainnya. Dan yang terakhir menimpa Derikson Siregar pada Rabu (18/1/2023) lalu.

Terkait hal ini, kami mencoba konfirmasi ke Humas PT PHR Onggo. Namun pesan WhatsApp yang dikirim tidak dibalas dengan status centang dua abu-abu.(ers)