Dengan Bangga Kadisnak Riau Menyeret Nama Asdatun dalam Dugaan KKN Sapi, Gempur; Kita ke Jamwas

Dengan Bangga Kadisnak Riau Menyeret Nama Asdatun dalam Dugaan KKN Sapi, Gempur; Kita ke Jamwas

Pekanbaru - Setelah ramai di diberitakan media okeline.com minggu lalu dalam dugaan korupsi pengadaan sapi Madura tahun anggaran (TA) 2022 proyek pengadaan Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, kini banyak diperbincangkan masyarakat. Saat ini kasus tersebut malah tambah runyam setelah Kadis nya membawa-bawa nama oknum petinggi di Kejati Riau.

Babak baru itu diungkap dari DPD LSM Gempur Prov Riau yang dinahkodai oleh Hasanul Arifin, diamana aktivis ini akan melakukan aksi unjuk rasa damai di depan gedung Kejaksaan Tinggi Riau, pada Selasa.

“Selasa kalau tak ada aral melintang kita akan demo ke Kejati Riau untuk mengusut dugaan korupsi pengadaan sapi Madura Disnak. Dimana pada kemarin Jum'at surat pemberitahuan demo sudah kita sampaikani ke bagian Intel Polresta Pekanbaru,” kata bung Arif saat dimintai keterangannya tentang tindak lanjut temuannya dalam pengadaan sapi, Senin (25/9/23).

Bung Arif menyebut, “kita tidak di gaji tapi kita tetap semangat menyelamatkan keuangan negara demi kesejahteraan masyarakat khususnya di Bumi Lancang Kuning ini”.

“Tujuan demo agar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau mendengar bahwa nama salah satu bawahannya dibawa-bawa Kadisnak Herman dan juga demo ini sekaligus untuk memberikan motivasi semangat kepada teman-teman aktivis agar tetap semangat dalam mengungkap kasus-kasus korupsi,” katanya.

Kemudian sambung Arif, “untuk dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang dalam jabatan lelang pengadaan sapi Madura ini laporan pengaduannya akan dimasukkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Karena dalam pengkajian dan analisa tim kita dugaan sementara atas kerugian keuangan negara/daerah cukup fantastis juga, ada sekitar milliaran rupiah. Kerugian ini berdasarkan data dan keterangan dari pihak terkait kemudian data itu kita saring berdasarkan kajian, analisa serta logika,” katanya.

Yang lebih menarik lagi kata Arif, “dari penjelasan yang kita dengarkan saat wartawan menjumpai kepala dinas berserta kroninya di kantor Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Prov Riau, beberapa waktu lalu”.

“Kami terkejut bahwasanya ada koordinasi intens oleh kadis Herman, SE.MT., dan membawa nama oknum Kejaksaan Tinggi Riau. Tak tanggung-tanggung yang mereka sebut saat dalam rekaman oknumnya menjabat sebagai mantan ASDATUN,” kata Arif selesai mendengarkan rekaman Kadis itu.

“Bahkan anehnya kata Herman (Kadis) koordinasi yang dilakukan sampai pada pengecekkan lapangan ke tiga lokasi domisili perusahaan penyedia di antaranya Palembang, Makasar dan Sumenep Jawa timur, apa itu tugas seorang Asdatun?,” ulasnya.

Sambung Arif, “analisa kami setelah mendengar keterangan Kadis Herman, kami anggap itu bukanlah sebuah koordinasi biasa, melainkan adalah sebuah intervensi yang sepengetahuan kami tidak boleh dan tidak mungkin dilakukan seorang oknum aparatur penegak hukum,” kata Arif menjelaskan sebagaimana dalam keterangan Herman dan kroninya dalam rekaman menyebutkan jabatan Asdatun.

Dalam keterangan Kadfis dan juru bicara yang selayaknya tidak menjawab sesuai jabatannya itu, “saya sangat tidak mempercayai hal itu. Terus terang sebagai aktivis yang kerap menyuarakan anti tindak pidana korupsi tentunya institusi dari oknum tersebut secara tidak langsung adalah mitra langsung aktivis dalam penegakan hukum”.

“Ketika ada yang kerap menyebutkan meskipun itu oknumnya tentulah kami merasa tersinggung (seperti mengertak membawa nama aparat). Saya yakin dan percaya tindakan peneyebutan jabatan di Kejaksaan itu diduga semacam intervensi apalagi dalam rekaman terdengar "tak ada alasan lagi Kadis Herman tidak meneken (tandatangan) itu,” katanya.

Arif mengulas dalam rekaman Kadis terdengar menyebut “semua jalan sudah kita tempuh. Apa kata Asdatun, pak Herman jalan terus. Saya yang mendampingi, apapun persoalan saya yang akan menghadapi," demikian kata Arif meneruskan isi rekaman Kadis Herman dengan wartawan.

Arif mengatakan “Pernyataan Kadis dalam rekaman itu jika benar dapat melukai hati masyarakat, sehingga dapat  berdampak buruk terhadap kepercayaan publik kepada lembaga penegak hukum,” ucap bung Arif menirukan ucapan kepala Dinas Herman itu dalam rekaman yang diberikan wartawan tersebut.

Terlebih baru hitungan bulan saja kata Arif “tepatnya pada peringatan hari jadi Adiyaksa yang ke 63 lalu, jelas pidato presiden Jokowi kerap melemparkan pujian tentang capaian prestasi yang diraih lembaga Adiyaksa, “ini sepertinya Kadis mencemarkan nama lembaga Adiyaksa,” katanya.

Sebagai peraihan hasil survey tingkat kepercayaan publik yang cukup tinggi dalam kurun dalam kurun waktu 9 tahun terakhir kata Arif, “itu tentu juga menjadi kebanggaan kita semua. Jangan mebawa nama Jaksa lah apalagi TP4D sudah lama dibubarkan,” katanya.

Padahal saat penyampaian pidato presiden saat itu langsung di sambut dengan positif oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin. “Sebagai relawan Jokowi  tentunya saya bangga atas prestasi itu, karena dampak dari prestasi yang diraih lembaga mitra insan pers dan teman-teman aktivis. tentulah itu juga merupakan prestasi dan kebanggaan presiden Jokowi,” katanya.

Perihal keterangan Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan, Herman ini “semesti di ketahui oleh Jamwas dan Jaksa Agung. Untuk itu setelah menyampaikan laporan dugaan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) sapi ini kepada KPK, setelah itu kita akan langsung menyambangi Kejagung,” katanya.

Sayang beberpa pejabat di Kejaksaan Agung ditanya "ada yang tahu nomor HP mantan Asdatun Riau yang disebutkan Kadisnak Herman itu untuk dikonfirmasi" tak satupun yang mengetahuinya.

Banyak hal yang  menarik dari keterangan dari seorang pejabat publik seperti Herman dan timnya yang nanti bisa diketahui pubik. Nanti setelah aksi unjuk rasa saya akan undang mitra pers,” katanya.

“Banyak cerita unik dan dugaan kebohongan Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan, Hewan dan timnya yang akan saya sampaikan nanti,” pungkasnya. Terkait semua isi berita ini tidak satupun tim Kadis Herman maupun dia menjawab konfirmasi redaksi okeline.com.**


Redaksi

Komentar Via Facebook :