Kampanye "Bayer For Her" Dukung Tentang Isu Kesehatan Perempuan Di Asia

Singapura - Sebelumnya Bayer For Her telah diuji coba di Thailand sejak September 2022, saat ini bertepatan dengan Hari Kontrasepsi Sedunia Bayer Divisi Pharmaceuticals Asia/Pasifik, juga meluncurkan kampanye regional "Bayer For Her".
Kampanye ini diperluas ke Singapura, Korea Selatan, Taipei, dan negara-negara ASEAN lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, serta Vietnam.
"Bayer For Her" memperjuangkan kaum perempuan untuk memiliki sarana terbaik dalam berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, sahabat, dan keluarga, tidak hanya berdiam diri dalam sakitnya.
Kampanye "Bayer For Her", sukses menjadi Finalis "SABRE Awards APAC 2023", berkembang pesat sepanjang tahun lalu - didukung lebih dari 18 mitra/organisasi non-pemerintah di delapan negara, serta ribuan tenaga kesehatan dan karyawan Bayer.
Menurut Guttmacher Institute, "Women's Health Survey" oleh Doctor Anywhere dan Bayer Women dilaksanakan oleh hampir 132 juta perempuan berusia subur di Asia memiliki kebutuhan kontrasepsi modern yang belum terpenuhi.
Artinya, perempuan ini ingin mencegah kehamilan namun belum menggunakan kontrasepsi atau menggunakan metode tradisional yang kurang efektif dibandingkan metode modern.
Kemampuan perempuan dalam menentukan jumlah anak dan kapan ingin merencanakan kehamilan sangat penting dalam pemberdayaan perempuan dan pembangunan berkelanjutan demi mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Untuk itu, Bayer menetapkan target untuk mengedukasi 100 juta perempuan di negara-negara pendapatan rendah dan menengah tentang keluarga berencana pada 2030.
"Bayer For Her" bukan hanya kampanye yang meningkatkan kesadaran publik, namun ajakan bagi kaum perempuan di Asia agar berbincang #ConversationsofCare tentang kondisi kesehatannya - mulai dari kontrasepsi hingga endometriosis dan nyeri haid atau pendarahan berlebih akibat haid - serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai hal tersebut.
Stigma sosial yang dihadapi perempuan, baik di rumah dan tempat kerja, kerap menimbulkan banyak stres dan rasa malu. "Bayer For Her" mendorong pemeriksaan kesehatan di negara-negara tersebut di atas, dukungan bagi karyawan terkait kondisi haid dan psikologis, serta kebijakan bekerja yang fleksibel.
Kaum perempuan di Singapura misalnya lebih rentan mengalami endometriosis yang cukup parah dan pendarahan berlebih saat haid dibandingkan perempuan di dunia Barat.
Dalam penelitian yang dilakukan di Singapura, haid menjadi salah satu isu yang paling dikhawatirkan, dan delapan dari 10 perempuan responden terdampak oleh isu tersebut menurut
Peningkatan kesehatan, hak, dan status ekonomi perempuan merupakan langkah besar menuju kesetaraan gender yang lebih baik. Perempuan semakin berperan dalam berbagai aspek sosial, termasuk peran kepemimpinan dan mengambil keputusan tentang kesehatan keluarga, pemenuhan isu kesehatan masing-masing perempuan juga kian mendesak.
Selain itu, pendekatan khusus pun harus ditempuh demi menjawab kebutuhan tersebut. Ketika menjalani berbagai peran sekaligus menjadi sosok yang merawat keluarga, kaum perempuan seringkali terlalu mengutamakan orang lain sehingga lupa memprioritaskan kesehatannya sendiri.**
Komentar Via Facebook :