Ditanya 70 dari 100 Ortu Siswa SMA 14 Pekanbaru Keberatan ke Sumut, Kepsek; Tugas Itu Wajib

Pekanbaru - Dugaan pemaksaan terhadap siswa SMA 14 Pekanbaru, Riau, untuk jalan-jalan sekaligus dikatakan tour edukasi dan membuat makalah seperti sekolah kejuruan akan terus dilanjutkan.
Beberapa orang tua siswa menyebut untuk mengeluarkan Rp. 1.980.000,- transportasi untuk travel dan belum termasuk uang saku itu sangatlah berat, “memang ada yang mau, mungkin orangtua mereka punya uang,” katanya.
“Rahasiakan nama kami pak, nanti anak di intimidasi oknum guru, jujur kami keberatan. Tetapi kalau dipaksakan juga terpaksa kami cari hutang,” katanya.
Sementara Kepala Sekolah SMA 14 Pekanbaru, Aslindawati, dikonfirmasi akan melanjutkan program kokorikuler pada siswa sebab itu merupakan tugas sekolah.
Selain itu Aslindawati beralasan “itu semua permintaan siswa,” kata Aslindawati saat diwawancara melalui no WhatsApp nya pada Rabu (27/9/23).
Ditanya siapa yang bertanggungjawab kalau seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan, Aslindawati “bingung?”.
Menurut Aslindawati jalan-jalan itu semua atas kemauan siswa, untuk membuktikan kemauan siswa Kepsek ini memanggil 4 orang siswa yang mengaku panitia inti acara jalan-jalan tersebut.
“Tanyalah mas apakah anak ini keberatan,” katanya. Dan ke empat anak tersebut mengiyakan akan melanjutkan kegiatan ini.
Namun ketika ditanya ke empat siswa ini kenapa guru tidak menyurati orang tua, “kami sudah membentuk panitia dan sudah melaporkan pada guru. Dari 359 siswa yang sudah mengembalikan angket, menyatakan ikut sebanyak 299 siswa.
"Ini kegiatan sekolah dari tahun ketahun," kata anak itu didepan Kepsek, pada senin (25/9/23) sebelumnya.
Kemudian Kepsek nyeletuk, “dari awal saya tekankan ini tidak ada pemaksaan. Umumkan pada temannya, tetapi tugas akhir sebagai siswa itu wajib terserah mau kemana aja,” kata Aslindawati.
“Masalah tugas wajib dibuat dan masalah tempat silahkan siswa menentukan, di Pekanbaru juga boleh,” tekan Kepsek ini.
Ulas Aslindawati “pembelajaran di SMA 14 ada tiga kurikulum, salah satunya kokorikuler, disinilah mereka bisa melihat langsung kehidupan ganggang di Danau. Itu salah satu contoh,” katanya.
“Intinya saya tidak pernah memaksakan. Tetapi kalau orang tuanya tidak mampu kami yang akan bantu solusi membayarkan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pedidikan Provinsi Riau, Dr H Kamsol MM dikonfirmasi mengaku tidak tau kegiatan SMA 14 Pekanbaru. “nanti saya minta kabid SMA utk mengecek hal tersebut, setakat ini belum ada informasi resmi ke Disdik,” katanya singkat melalui pesan whatsapp.
Sebelumnya dikonfirmasi Kabid SMA Prov Riau, Pitra Jaya Utama, pada Jumat (22/9/23) dia mengarahkan kepada Kepala Cabang SMA/SMK Wilayah III, Roby, sayang dia tak kunjung menjawab.**
Komentar Via Facebook :