Kampar - Maraaknya somel atau pengergajian kayu di Kabupaten Kampar tentunya memberikan keuntungan tersendiri pada pengusaha dan orang yang ada dibelakang pengusah somel tersebut.

Keberadaan somel ini cukup mersesahkan satwa liar di sekitar kawasan hutan di Kuansing dan kabupaten Kampar, pasalnya selain para binatang ini medengar bising suara senso,  juga ulah nperambah hutan ini membuat makanan satwa liar ini berkurang sebab hutan penyangga habitat alami mereka hilang.

Selain hewan warga disekitar lokasi perambahan saat ini juga ketakutan dengan banjir, bahkan Harimau sejak hutan digundul masuk kampung.

Terkait ini ada laporan warga Desa Trans Sei Geringging, Desa Sungai Sariak, Desa Lipat Kain Selatan, Sungai Rambai, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, masih ditemukan somel menampung kayu dari kawasan hutan tersebut.

Kapolsek Kampar Kiri, Kompol. Ramadhani, SH, dikonfirmasi mengaku kaget pasalnya somel tersebut sudah ditutupnya sejak satu bulan lalu.

“Tak ada lagi somel beroperasi, sudah ditutup sejak satu bulan lalu,” kata Kompol. Ramadhani, Selasa (24/10/23).

Pengakuan Kapolsek yang akrab disapa ‘Pak Balando’ ditepis oleh warga yang melaporkan bahwa somel-somel ini masih beroperasi pada redaksi okeline.com sampai hari ini.

“Kami malam tadi masih memantau ada dua mobil kayu balak masuk kedalam salah satu somel di Sei Geringging,” katanya.**