Militan Indonesia Ikut Serbu Marawi di Filipina

Militan Indonesia Ikut Serbu Marawi di Filipina

Line Manila - Pemerintah Filipina menyebutkan banyak warga asing di dalam kelompok pro-ISIS yang menyerbu kota Marawi di Mindanao, Filipina Selatan. Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

"Apa yang terjadi di Mindanao bukan pemberontakan oleh warga Filipina, melainkan invasi oleh orang-orang asing," kata Jaksa Agung Filipina, Jose Calida, di Davao, Jumat (26/5).

Katanya, para militan asal Indonesia, Malaysia, dan Singapura itu bergabung dalam kelompok Maute. Mereka menyerbu dan menginvasi kota Marawi.

Juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Rastituto Padilla, mengatakan enam anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi pada Jumat pagi. Di antaranya ada dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Calida mengatakan, para militan itu dipanggil petinggi ISIS untuk berperang di Mindanao dan mendirikan provinsi ISIS di sana. "Mereka tidak pernah berperang di Irak atau Suriah," tukas Calida.

Selama pertempuran empat hari terakhir di Marawi, Calida menyebutkan 31 anggota militan berhasil ditewaskan. Sedangkan dari pihak militer 11 tentara dan 2 polisi gugur.

Pertempuran pertama kali pecah pada Selasa (22/5). Ketika itu, tentara hendak menggerebek tempat persembunyian Isnilon Hapilon, pemimpin kelompok Abu Sayyaf yang kerap menculik warga asing. Isnilon diyakini sebagai pemimpin ISIS di Filipina.

"Penggerebekan itu gagal setelah puluhan orang bersenjata muncul dan menembaki aparat keamanan. Mereka lalu menyerang ke kota dan mengibarkan bendera ISIS," kata Calida.

Katanya, militer Filipina kesulitan menghentikan agresi ini karena militan bergerak dari satu rumah ke rumah lainnya. "Mereka memasang bom rakitan di jalanan dan menyandera warga," katanya. **

 


Komentar Via Facebook :