Sejumlah Fakta Baru Terungkap di Sidang Cut Salsa

Sejumlah Fakta Baru Terungkap di Sidang Cut Salsa

Pekanbaru - Sidang kasus dugaan penganiayaan anak bawah umur berlanjut di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Rabu (5/2/2025). Sidang kali ini mengagendakan pemeriksaan saksi dari pihak Cut Salsa (21) sebagai terdakwa. 

Dalam persidangan yang menghadirkan empat orang saksi ini terungkap sejumlah fakta berbanding terbalik dari persidangan sebelumnya. 

Pengacara Cut Salsa, Daud Pasaribu SH MH mengatakan yang diminta menjadi saksi ada empat orang yakni ayah Cut Salsa Suriyadi, Cut Eviyanty (ibu Salsa), Sandi (abang kandung korban atau abang alisya/ipar Salsa) dan Deni Ikwan (mantan suami Wenny atah ayah sambung korban). 

"Kita hadirkan beberapa saksi yang mengetahui peristiwa ini beberapa saat setelah kejadian. Contoh saksi Sandi, dia menerima potongan foto dari korban bahwa ada perkelahian dengan Salsa. Kita lihat foto itu memang ada goresan di sebelah kiri dan disini tidak ada. Tapi menurut hasil visum sebelumnya di persidangan ditunjukkan oleh penuntut umum juga ada luka di sini (jidat kanan). Kami konformasi juga foto itu, apa ada luka tambahan atau tidak. Karena beberapa saat setelah kejadian korban mengirimkan foto pada abangnya Sandi, hanya ada goresan di sini (jidad kiri)," ungkap Daud. 

Dijelaskan Daud, ada sejumlah fakta yang terungkap di persidangan, diantaranya korban sering bermasalah di sekolahnya bahkan sejak SD. 

"Menurut keterangan kemarin bahwa korban AHM terakhir sekolah di Widya Graha, pada saat kejadian itu dia masih bersekolah. Tapi ternyata sejak Juni 2023 itu dia sudah tidak bersekolah lagi. Fakta ini dibuktikan ada surat dari sekolah yang dimaksud dan diterangkan juga oleh saksi Sandi. Bahwa sebelum dia menikah di Juni 2023 korban ini (adiknya) sudah tidak bersekolahbersekolah," tutur Daud. 

Fakta lain yang terungkap di persidangan, kata Daud, ibu korban tidak memberikan contoh yang baik bagi anaknya." Mau bagaimana AHM ini dibiarkan saja. Kenapa ini kita kejar, sebenarnya AHM ini memberikan keterangan di kepolisian benar-benar jujur apa tidak. Apakah ini kita duga hal-hal yang diskenariokan supaya terkesan klien kami melakukan pemukulan atau percakapan terhadap korban," lanjut Daud. 

Menurutnya, integritas saksi maupun korban itu penting. "Bisa dipercaya nggak saksi-saksi ini di persidangan. Latar belakangnya bagaimana, perilaku sehari-hari bagaimana, itu menjadi titik ukur juga. Kalau seseorang sering berbohong atau sering berbuat kejahatan, tiba-tiba jadi saksi ya secara umum tidak bisa dipercaya," terang Daud. 

Sidang lanjutan kasus Cut Salsa dengan AHM ini akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda menghadirkan tambahan saksi dan ahli pidana dari pihak Cut Salsa.(*) 


Redaksi

Komentar Via Facebook :