Jadi Dalang Penipuan Ratusan Juta, WNA Nigeria Ditangkap Tim Siber Polresta Pekanbaru

Pekanbaru - Unit Siber Polresta Pekanbaru berhasil meringkus satu orang warga negara asing (WNA) asal Nigeria dan dua perempuan asal Indonesia karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan. Tak main-main, kompolotan ini telah berhasil belasan orang dan meraup keuntungan miliaran rupiah.
Korban terakhir adalah seorang wanita warga Pekanbaru inisial DF yang mengalami kerugian mencapai Rp 365 juta.
Kanit Tipidter Polresta Pekanbaru, Ipda Haby Chefrianto mengatakan, WNA asal nigeria yang ditangkap yakni VI (27), sedangkan dua perempuan lainnya yakni PI dan DA. VI ditangkap di wilayah Gianyar, Bali sedangka PI dan DA ditangkap di Jakarta.
"Mereka memiliki peran masing-masing. WNA Nigeria ini berperan sebagai bule yang mencari korban dengan cara berkenalan di media sosial. Kemudian DA berperan sebagai admin atau yang melobi korban untuk mengikuti langkah-langkahnya dan PI berperan sebagai peminjam atau yang mencari orang yang buku rekening atau ATM nya dipinjam," kata Ipda Haby, Rabu (19/2/2025).
Selanjutnya, setelah rangkaian proses diikuti oleh korban, DA akan meminta korban untuk mentransfer swjumlah uang ke fekening yang telah dia tentukan secara bertahap.
"Korban disuruh mentransfer uang sebesar Rp 365 juta oleh pelaku kekerasan rekening yang sudah ditentukannya. Modusnya pelaku meng iming-iming korban dengan uang US $30.000 yang akan ditransfer ke rekening korban dari Amerika,"
Dijelaskan Haby, aksi penipuan ini telah dilakukan oleh pelaku selama enam bulan belakangan. Awalnya korban DF berkenalan dengan VI di media sosial Facebook pada 15 Januari 2025 lalu. Pelaku mengaku tinggal di Amerika dan menjanjikan uang kepada korban. Pelaku kemudian mengarahkan korban untuk menghubungi satu tersangka lainnya yakni DA.
"Kemudian korban ditelfon oleh DA yang mengaku sebagai agen. DA menerangkan kepada korban ada sejumlah tahap untuk dapat mencairkan uang tersebut. DA kemudian menuntun korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang telah ditentukan. Akibatnya korban rugi sebesar RP 365 juta," ungkap Haby.
Setelah dilakukan pendalaman, kata Haby, ternyata masih banyak korban lainnya. Mereka tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. "Setelah kami cek korban ada di Jawa Barat dan sudah kami komunikasi satu-satu. Karena laporannya dibPolresta Pekanbaru, kami menangani laporan yang ada di Polresta Pekanbaru," lanjutnya.
Ketiga pelaku penipuan ini kini ditahan di Ma Polresta Pekanbaru untuk proses lebih lanjut. Sedangkan satu tersangka lainnya yakni A maauk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Dari pelaku disita puluhan kartu ATM, sejumlah buku tabungan, uang tunai dan rekaman CCTV pelaku saat mencairkan dana di ATM. "Pelaku kita jerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancam diata lima tahun penjara," tandasnya. (***)
Komentar Via Facebook :