Diduga MoU dengan Adira Finance
Polsek Sukajadi Dikatakan Minta Bayar Cabut Perkara Fidusia Rp. 15 Juta "Luas Biasa"

Pekanbaru - Ditengah institusi Kepolisian mendapat sorotan yang tak baik dari masyarakat, awal tahun 2025 Kapolri berupaya memperbaiki citra polisi tersebut menjadi baik, namun disayangkan diduga Polsek Sukajadi Kota Pekanbaru membuat MoU dengan perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance)?. “Artinya patut dicurigai diduga sebagai oknum menjadi penagih hutang (Debt collector) bermodalkan selembar kertas bertulisan PRO JUSTITIA”.
Tragisnya lagi setelah pihak nasabah atau debitur melunasi hutang tersebut karena takut ancaman “jemput paksa” oleh Polisi Polsek Sukajadi, malah pihak Adira Finance memaksa debitur untuk membayar Rp. 15 juta untuk cabut laporan. “Kalau tidak salah biaya ini hampir sama dengan biaya tarik paksa pihak ketiga atau oleh Debt collector”.
“Benar pak saya diancam jemput paksa, apa salah saya,” kata calon korban pihak oknum Adira Finance, Minggu (23/2/25).
Makanya banyak yang menilai dibalik keberhasilan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan pembiayaan mobil itu membantu pembiayaan dengan nyaman malah ternyata menyisihkan penderitaaan bagi sebahagian debiturnya.
Diceritakan korban panggilan Polsek Sukajadi ini, “abang saya punya perjanjian kredit dengan PT Adira Dinamika Multi Finance, lalu saya mau melunaskan hutang tersebut secara total”.
“Anehnya pihak Adira malah menolak dan membebankan biaya yang tak masuk akal kepada saya. Makanya kredit macet,” katanya.
Lanjut korban ini, “setelah saya resah dan tidak bisa tidur semalaman karena di ancam jemput paksa oleh Polsek Sukajadi kemudian saya membayar tunggakan tersebut, apa yang saya dapat selain pembayaran ditolak malah saya dipaksa bayar uang cabut laporan yang nilainya tak masuk akal,” pungkasnya.
Dikonfirmasi pihak Polsek Sukajadi Aipda Nanda Ardiansyah, menjawab “masalah cabut perkara Rp. 15 juta itu pandai - pandai Adira, kita tidak pernah meminta uang cabut laporan sebanyak itu?,” katanya, Senin (24/2/25).
Menurut Nanda, pemanggilan korban (pihak terduga sebagai penerima pengalihan unit mobil) berdasarkan laporan Adira Pekanbaru dan pengakuan debitur yang sudah mengaku dalam BAP, namun ketika ditanya apakah ada bukti pengalihan tersebut Nanda mengaku tidak ada.**
Komentar Via Facebook :