Seorang PMI Ilegal Muntah Darah Usai Dideportasi dari Malaysia

Pekanbaru - Seorang PMI yang dideportasi dari Malaysia menderita sakit parah. PMI pria inisial RP (52) mengalami muntah darah usai dideportasi pada Sabtu (22/2/2025) lalu.
RP merupakan warga asal Provinsi Jambi. Saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, Riau.
"Saat ini satu orang sedang dirawat di rumah sakit karena terindikasi diabetes. Ternyata pada saat di rumah ramah pada jam 03.00 dini hari RP mengalami muntah darah dan langsung dilarikan ke RSUD Dumai," kata Fanny, Jumat (28/2/2025).
Saat ini, RP tengah terbaring lemah dibuang ICU RSUD Arifin Ahmad setelah dirujuk dari RSUD Dumai. "Saat ini korban masih dirawat dan karena tidak memiliki BPJS dan kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, BPJS, Jamkes, Baznaz dan instansi terkait untuk membantu PMI tersebut," tutur Fanny.
"Sekarang pasien masih ditunggui oleh istrinya yang berasal dari Jawa Timur yang juga dideportasi. Kami tetap melakukan pendampingan terhadap RP hingga saat ini," tandasnya.
Diketahui, RP dideportasi bersama 67 PMI dari Malaysia, Sabtu (22/2/2025) lalu. Seluruh PMI yang dideportasi seusai menjalani proses hukum di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Kemayan, Pahang, Malaysia.
PMI terbanyak yang dideportasi berasal dari Nusa Tenggara Barat 17 orang, disusul Jawa Timur 11 orang, Aceh 10 orang, Sumatera Utara delapan orang, Lampung dua orang, Jambi tiga orang, Sumatera Barat dua orang, NTT dua orang, Jawa Tengah dua orang dan Jawa Barat dua orang.
Selanjutnya dari Riau tiga orang, Kepulauan Riau tiga orang dan Sulawesi tiga orang. "Sebagian dari mereka sudah ada yang dipulangkan ke daerah asal dan sebagian lagi masih menunggu keberangkatan di shelter P4MI Dumai," pungkasnya. (***)
Komentar Via Facebook :