Telah Mengngkap Modus Operandi Permainan Pengadaan Minyak di Pertamina Di Media, CERI: Pidsus Kejagung Harus Segera Panggil Ahok Agar Terang

Telah Mengngkap Modus Operandi Permainan Pengadaan Minyak di Pertamina Di Media, CERI: Pidsus Kejagung Harus Segera Panggil Ahok Agar Terang

Jakarta - Tantangan Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok sebagai mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) periode 25 November 2019 hingga 2 Febuari 2024, telah membuka modus operandi pengadaan minyak mentah, BBM, LPG dan aditif serta lainya terkait kasus dugaan permainan pengadaan minyak periode 2018 hingga 2023 yang sedang disidik oleh Pidsus Kejagung, jika dia dipanggil Tim Pidsus harusnya perlu diapresiasi dan didukung penuh, pernyataan ini telah disampaikan di berbagai media.

Demikian diutarakan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman, Minggu (2/3/2025) yang juga merupakan salah satu peserta demo 212 pada tahun 2016 silam. 

"Sehingga jika ada pihak-pihak yang skeptis atau bahkan menyerang Ahok dengan menyatakan kenapa sekarang Ahok baru bicara, dulu ngapian saja, maka patut diduga orang tersebut tak paham bagaimana kondisi Ahok semasa menjabat sebagai Komut Pertamina yang telah dikeroyok banyak pihak di internal Pertamina maupun pihak eksternal," ungkap Yusri. 

Maka, lanjut Yusri, pihaknya perlu memberikan beberapa catatan khusus. Di antaranya, ia sangat percaya terhadap kredibilitas Ahok sebagai Komut Pertamina.

"Selama dia menjabat sebagai Komut Pertamina, ada sekitar 50 surat CERI dan pesan wa yang kami sampaikan langsung ke nomor whatsapp Ahok terkait temuan kami atas dugaan penyimpangan proses bisnis dari hulu ke hilir di Pertamina Group, ternyata tidak lebih dari 24 jam semua pertanyaan CERI telah direspon dengan baik dengan tindak lanjut untuk memperbaikinya. Kami sangat mengapresiasinya," ungkap Yusri. 

Selain itu, imbuh Yusri, berdasarkan hal-hal tersebut, selama CERI mengamati proses bisnis Pertamina sejak tahun 2014 hingga 2024, maka CERI dengan berani menyatakan bahwa Ahok adalah Komisaris Utama Pertamina terbaik dalam mengawasi kinerja Pertamina agar menjadi baik, meskipun banyak kebijakan dia tak jalan di dalam pelaksanaanya, sebab terkesan Kementerian BUMN juga tak sejalan dengan konsep Ahok dalam memperbaiki proses bisnis Pertamina agar lebih transparan dan akuntabel.

"Kami berharap Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung untuk segera mengundang Basuki Tjahaja Purnama untuk mengungkap apa yang dia ketahui agar semakin terang benderang peristiwa pidana yang sudah berhasil diungkap oleh kerja profesional penyidik Pidsus Kejagung," beber Yusri. 

Yusri mengatakan, CERI sangat berharap Ahok berani mengungkap di hadapan Penyidik Pidsus Kejagung apa isi pembicaraan dalam pertemuan di rumah Ricardo Galael sekitar tahun 2022 - 2023 yang katanya dihadiri utusan 2khusus yang sangat berpengaruh di kementerian agar Ahok tutup mata dalam proses bisnis pengadaan minyak mentah dan BBM.

"Saat itu katanya Ahok menolak mentah-mentah ajakan itu yang membuat semua kecewa atas sikap Ahok tersebut. Keberanian dan kejujuran Ahok sangat dinanti oleh rakyat Indonesia agar bisa mengungkap benang merah bagan struktur hasil pemetaan orang-orang yang diduga terlibat dalam proses bisnis impor minyak di Pertamina telah beredar luas di media sosial. Sekali layar terkembang surut kita berpantang," pungkas Yusri.**


Komentar Via Facebook :