Umat Islam Berjibaku Lindungi Umat Kristen di Marawi

Line Marawi - Sebanyak 39 warga beragama Kristen yang terjebak dalam baku tembak antara militan Maute dan militer Filipina di Marawi, Mindanao, berhasil diselamatkan dan ditampung di desa yang mayoritas berpenduduk Muslim.
Wakil Gubernur Lanao del Sur, Mamintal Adiong Jr, menyebutkan aksi penyelamatan umat Kristen ini diprakarsai Salma Jayne Tamano, pejabat lokal beragama Islam. "Kisah ini layak dibagikan ke seluruh dunia. Ini kisah bagus tentang persahabatan dan persatuan umat Islam dan Kristen," kata Mamintal.
Baca Juga : Polri Berusaha Pulangkan 11 WNI dari Marawi
Mamintal juga mengucapkan terima kasih kepada warga Muslim atas aksi heroiknya menentang bahaya demi menyelamatkan 39 warga beragama Kristen.
Kepala Kepolisian Lanao del Sur, Senior Superintenden Oscar Nantes, menerangkan 39 warga itu bersembunyi selama 36 jam tanpa makan setelah militan pro ISIS menyerbu Kota Marawi.
Baca Juga : Militan Indonesia Ikut Serbu Marawi di Filipina
"Tim penyelamatan yang dipimpin Tamano juga menyelamatkan dua tokoh Muslim di sana yang melindungi 39 warga umat Kristen di kediaman mereka," terang Nantes.
"Kini warga yang kelaparan itu sudah mendapatkan makanan dan tim kesehatan tengah mengevaluasi kesehatan mereka," tambahnya.
Baca Juga : Polri Sudah Waspadai Serangan Global Teroris
Sedangkan Gubernur Wilayah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), Mujiv Hataman, mengutuk kelompok militan Maute. Katanya, kelompok pendukung ISIS itu sudah kehilangan kendali dan meminta menghentikan agresinya di bulan Ramadan.
"Saya harap mereka menyadari bahwa apa yang mereka yakini sebagai jihad adalah tidak benar karena mereka hanya akan menyakiti dan menghancurkan hidup mereka sendiri dan orang lain," ujar Hataman.
Pada 2015, majelis ulama ARMM telah mengeluarkan fatwa bahwa terorisme atau perilaku kekerasan lainnya tak bisa disamakan dengan jihad. "Sebab, Islam memerintahkan kita agar mengasihi semua makhluk hidup," ujar majelis ulama ARMM. **
Komentar Via Facebook :