Tragis, Memprovokasi Warga Fauzi DKK Menyebarkan Isyu Kehadiran Penjaga Penghijauan Yayasan Sahara Menangkap Ninja Sawit

Pekanbaru - Kehadiran para pegiat lingkungan Yayasan Sahabat Alam Raya (Sahara) membuat tidak nyaman karyawan perampok buah sawit PTPN IV Regional III di Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kampar, menyebarkan isyu bahwa pegiat lingkungan ini akan menangkap pencuri buah sawit atau dikenal banyak orang “Ninja”.
Hal ini terungkap saat salah seorang mantan “Ninja” Desa Batu Gajah, “kami mendapat info kelompok anak mantan Kades Batu Gajah Juned bernama Fauzi diduga menyebarkan info dan isu kepada warga kalau tim penghijauan Sahara akan menangkap Ninja,” katanya, Sabtu (22/3/25).
Melihat cara kerja pemanen buah perusahan BUMN ini, sepertinya mereka yang meninja sebab yang dipanen adalah buah muda yang tak ada minyaknya,” kata mantan Ninja ini.
“Kita sudah tahunya modus Fauzi dan rekan-rekan mereka, ‘meninja buah PTPN dengan mengatasnamakan perusahaan PTPN’, lihat saja buah yang mereka panen,” katanya.
Untuk membuktikan karyawan maling teriak maling, “maka petinggi PTPN di pusat harus melihat kegiatan kelompok mantan Kades di Desa Batu Gajah merampok sawit PTPN di Desa Batu Gajah, itu pasti ketahuan modusnya.,” kata dia.
Struktur organisasinya yang diduga sebagai perampok dan dalangnya sawit PTPN di Desa Batu Gajah, dibuktikan “mereka panen setiap hari, karena sawit tidak dipupuk maka hasilnya sekira 50 jenjang tandan sawit muda yang sebelumnya sudah digores agar buah cepat masak. Mandornya ada orang batu juga marga Ritonga, sementara selaku pengaman Fauzi, Danru Situmorang atasan, Koordinator keamanan lapangana bernama Adytia, beliau merupakan PAPAM PTPN IV”.
“Mereka memanen sawit mentah, biasanya buah muda itu diletakkan di tanah selama 5 hari sampai masak (brondol). Setahu saya kalau di pabrik PTPN kriteria buah muda ini tidak masuk, bahkan buah seperti ini saya dengar di PTPN dibuang begitu saja untuk sampah,” katanya.
Setahu saya pemanen atau Pekerja Kontrak waktu tertentu (TKWT), “bernama Ardi dan Surya. Beredar kabar Deretan pekerja yang menjual buah sawit PTPN kepada penampung diluar Desa bernama Dayat.
“Saya gak tahu pasti nanti lihat saja mobil yang menjemput buah milik Dayat, bukan pabrik PTPN Sei Galu,” katanya.
Kalau melihat sawit, ini menurut para permanen tidak layak disebut Batang sawit milik PTPN sebab tak pernah dipupuk dan apalagi ketika dipanen semua adalah buah muda.**
Komentar Via Facebook :