Pekerja PTPN IV Batu Gajah Panen Sawit Muda Karena Perintah?, Pengawas Panen Senin; Mandor 1 Aritonang, Centeng Marno dan Miswanto

Kampar - Pos penjagaan pegiat lingkungan Yayasan Sahabat Alam Raya (Sahara) membuat tidak nyaman karyawan perampok buah sawit PTPN IV Regional III di Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kampar, didatangi pemanen PTPN, bernama Ardi, Senin (24/3/25).
Beliau mengaku keberatan dilaporkan kepada Top manajemen di Jakarta, “saya memanen buah mentah ini berdasarkan perintah. Kok foto saya bapak laporkan, saya ditegur,” kata Ardi.
Dari pengakuan Ardi, kegiatan memanen buah mentah ini dilakukan sudah sejak lama, “saya hanya menjalankan perintah,” demikian tegasnya. Ketika ditanya apakah bapak diperintahkan memanen buah mentah dan siapa yang memerintahkan beliau tidak berani menjawab?.
Saat mendatangi pondok pencinta lingkungan, Ardi menjalan kegiatan nya seperti biasa yaitu memanen buah sawit. Kalau melihat penaggung jawab di pondok terlihat pekerja PTPN IV, mandor 1 Aritonang, Centeng Marno, Centeng Miswanto, mereka diduga mengawasi sang pemanen ini.
Sebelumnya dilaporkan dari salah seorang mantan “Ninja” Desa Batu Gajah, “kami mendapat info kelompok anak mantan Kades Batu Gajah Juned bernama Fauzi, aktor intelektual di belakang pemanen buah mentah PTPN ini. Hal ini tidak terbantahkan sebab beberapa kali dikonfirmasi Fauzi tak berani membantah.
“Kita sudah tahunya modus Fauzi dan rekan-rekan mereka, ‘meninja buah PTPN dengan mengatasnamakan perusahaan PTPN’, lihat saja buah yang mereka panen,” katanya.
“Mereka memanen sawit mentah, biasanya buah muda itu diletakkan di tanah selama 5 hari sampai masak (brondol). Setahu saya kalau di pabrik PTPN kriteria buah muda ini tidak masuk, bahkan buah seperti ini saya dengar di PTPN dibuang begitu saja untuk sampah. Anenhya lagi saat pengawasan mandor 1 Aritonang, Centeng Marno, Centeng Miswanto, buah ini juga belum diangkat. Diduga mengejar THR,” katanya.
Struktur organisasinya yang diduga sebagai perampok dan dalangnya pemanen buah sawit mentah PTPN di Desa Batu Gajah, “mereka panen setiap hari, sementara sawit tidak dipupuk maka hasilnya sekira 50 jenjang tandan sawit muda yang sebelumnya sudah digores agar buah cepat masak. Mandornya ada orang batu juga marga Ritonga, sementara selaku pengaman Fauzi, Danru Situmorang atasan, Koordinator keamanan lapangana bernama Adytia, beliau merupakan PAPAM PTPN IV”.
Atas perbuatan pemanenan buah mentah ini selayaknya petinggi PTPN di Jakarta melakukan evaluasi, apalagi terdengar kabar pupuk selalu diberikan terhadap lahan di Desa batu Gajah, sementara sawitnya sangat kritis dan sangat tidak terawat. “Kemana uang perawatan dan uang pupuk?.
Sebagai informasi batang sawit PTPN IV berada dalam lahan Konservasi izin PT PSPI “ini juga secara tidak langsung menutupi dosa berbagai pihak di PTPN IV Kampar”.
Dengan program menanam DAS dan menghijaukan lahan konservasi ini dipastikan ini akan menutupi dosa oknum perambah DAS di DEsa Batu Gajah dan sekitarnya karena menanam sawit sampai ke pinggir Sungai Tapung dan PTPN menanam sawit dalam lahan konservasi apalagi lahan ini berada dalam izin HPT - PT PSPI”.**
Komentar Via Facebook :