Kapolda Siapkan Sanksi Tegas bagi yang Nekat Bakar Hutan Riau

Dumai - Antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Polda Riau akan menindak tegas para pelaku yang nekat dan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan perkebunaan.
Hal ini disampaikan Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan ketika menghadiri apel gelar pasukan dan perlengkapan, serta penanaman pohon antisipasi karhutla di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Riau, Kamis (27/3/2025).
"Kita menyiapkan sumber daya tentang bagaimana penegakan hukum untuk pelaku-pelaku karhutla atau pembakaran hutan dan lahan tersebut. Saya sudah koordinasi dengan Kajati Riau apabila ada kasus kebakaran hutan dan lahan agar segera kita duduk bersama untuk dibawa ke pengadilan," tegas Irjen Herry Heryawan.
Dijelaskan Irjen Herry, pihaknya menyiagakan sebanyak 1.300 personil gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD, Manggala Agni dan dan masyarakat peduli api (MPA) serta relawan lainnya untuk mencegah karhutla.
Tujuannya untuk menunjukkan komitmen dalam mencegah dsn memberantas kasus karhutla. "Kita turun langsung, komplain bukan hanya masyarakat Riau tapi di negara tetangga kita. Kita tunjukkan bahwa kita sudah berkomitmen melakukan langkah-langkah mitigasi upaya preventif kalau nantinya ini terjadi kita lebih cepat untuk mengatasinya," ujarnya.
Dia menegaskan upaya pencegahan Karhutla lebih diutamakan guna menghindari dampak kabut asap yang dapat merugikan masyarakat dan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Baca Juga : Kapolda Riau: Melindungi Tuah Menjaga Marwah
"Dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran hutan dan lahan telah menjadi masalah yang berulang, terutama di wilayah Provinsi Riau, dampaknya meluas ke berbagai sektor, termasuk kesehatan masyarakat, ekonomi, transportasi, dan hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga. Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya kesiapsiagaan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat dan Daerah, TNI, Polri, BNPB, BMKG, masyarakat, serta sektor swasta," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau, Abdul Wahid mengungkapkan, Pemprov Riau bersama Forkopimda telah siap siaga dalam mengantisipasi potensi karhutla saat musim kemarau panjang. "Mulai tanggal 1 April ini mulai berlaku kesiapsiagaan ini hingga November,", kata Abdul Wahid.
Dia mengungkapkan, ada tiga daerah di Riai yang rawan karhutla yakni Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak. Untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan bahaya karhutla, Pemprov Riau dan Forkopimda akan mengagendakan Jambore Karhutla.
"Kita bikin Jambore menyadarkan mulai dari anak-anak agar kita sadar bagaimana untuk menjaga alam supaya tidak ada kebakaran ini lah kita ingin bangkitkan semangat kebersamaan itu hingga ke lapisan bawah," tutur Wahid.
Kegiatan ini dihadiri oleh akademisi terkenal Rocky Gerung. Rocky menilai upaya Pemprov Riau, Polda dan Forkopimda sudah maksimal dan terorganisir.
"Semua upaya harus berorientasi kepada Amdal. Amdal itu harus dikembalikan kepada masyarakat. Ini serius, kebakaran hutan pasti terjadi tapi sekarang kita pastikan bahwa keterlibatan masyarakat sipil untuk menjaga hutan. Ada peralatan, petugas dan lain-lain, tapi kalau nurani tidak bicara maka percuma, itu penting," tandasnya.
Turut hadir, Wakil Gubernur SF Hariyanto, Wakapolda Brigjen Jossy Kusumo dan sejumlah pejabat Forkopimda Riau, Kota Dumai, Kabupaten Siak serta Kabupaten Bengkalis.(***)
Komentar Via Facebook :