Line Pekanbaru - Walikota Pekanbaru, Firdaus, menolak meneruskan pembangunan Pasar Cik Puan jika menggunakan dana pemerintah. Dia ingin pasar tradisional di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, itu dibangun oleh pihak ketiga sehingga Pemko Pekanbaru mendapat royalti, seperti Pasar Pusat Ramayana.

"Kita tidak mau kalau dibangun dengan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, red). Biar Pemerintah Provinsi yang membangunnya," tukas Firdaus di Pekanbaru, Jumat (2/6).

Dalam kalkulasi Firdaus, membangun Pasar Cik Puan dengan dana APBD tidak efektif.  "Kalau dibangun dengan APBD bisa membutuhkan lebih dari 50 miliar rupiah," katanya.

Sedangkan jika pembangunannya diserahkap pada pihak ketiga, lanjut Firdaus, maka pemerintah tidak mengeluarkan dana. Sebaliknya, pemerintah akan mendapatkan royalti setiap tahunnya dari pengelola pasar itu, seperti halnya Pasar Pusat Ramayana di Jalan Jenderal Sudirman. "Dengan pihak ketiga, pemko bisa mendapat untung dari royalti yang diberikan setiap tahun," ucapnya.

Di akhir masa jabatannya, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Edwar Sanger, melakukan terobosan dengan membereskan status lahan Pasar Cik Puan dengan Pemprov Riau. Status lahan itu selama ini menjadi ganjalan sehingga pembangunan pasar itu terkatung-katung hingga belasan tahun.

Saat Firdaus dilantik, Sanger menitipkan pasar agar Firdaus menuntaskan pembangunan pasar itu dengan menggunakan dana APBD atau APBN. "Pasar Cik Puan tinggal selangkah lagi, saya harap Pak Firdaus bisa meneruskannya hingga tuntas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau itu. **