Negara Arab-Qatar Ribut, Harga Minyak Naik

Line Jakarta - Ketegangan diplomatik antara negara-negara Arab dengan Qatar mempengaruhi harga minyak dunia. Meski sempat melemah di awal perdagangan, namun pada penutupan Selasa (6/6) kemarin harga minyak dunia menguat.
Reuters menyebut harga minyak dibuka melemah setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena diduga mendukung kelompok ekstremis dan menyokong Iran. Bahkan, kapal-kapal Qatar diusir saat hendak berlabuh di Fujairah, Uni Emirat Arab.
Ketegangan ini membuat pelaku pasar khawatir Qatar akan memangkas produksi minyaknya di luar kesepakatan negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC). Walau begitu, Menteri Perminyakan Kuwait, Essam al-Marzouq, yakin Qatar tetap berkomitmen pada kesepakatan OPEC.
Akibatnya, harga minyak di West Texas Intermediate jatuh hingga ke level US$46,95 per barel di awal perdagangan. Namun, dorongan teknis menyebabkan harga WTI menguat US$0,79 ke angka US$48,19 per barel. Sementara harga minyak patokan Brent ditutup menguat US$0,65 per barel ke angka US$50,12 per barel.
Tetap saja, harga minyak masih lemah 8 persen sejak OPEC dan beberapa anggota non-OPEC akan memperpanjang pemangkasan produksi hingga Maret 2018 mendatang. Adapun, kebijakan pemangkasan produksi ini seharusnya berakhir pada akhir Juni mendatang.
Pelaku pasar juga mengalihkan perhatian dari ketegangan Timur Tengah ke data persediaan minyak AS yang dirilis hari ini waktu setempat. Jika persediaan minyak AS menurun, maka kebijakan pemangkasan produksi OPEC efektif dalam memperketat suplai minyak. **
Komentar Via Facebook :