Line Pekanbaru -  Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Supriati, mengkritik pimpinan DPRD Riau yang sengaja mengulur-ulur waktu sehingga rapat paripurna molor hingga 1 jam 45 menit dari jadwal yang disepakati.

Sesuai jadwal, paripurna dengan agenda Penyampaian Pandangan Umum Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal seharusnya dimulai jam 10.00 WIB, Kamis (8/6). Namun, rapat itu baru dibuka pukul 11.45 WIB.

Karena kesal, ketika paripurna itu baru saja dibuka, Supriati langsung melayangkan interupsi. "Interupsi pimpinan, seharusnya kita ini disiplin dengan waktu yang ditetapkan. Kalau mulai jam 10.00 WIB, maka laksanakan, jangan diundur-undur, minimal pimpinan buka dulu paripurnanya," cerca Supriati.

Menurut Supriati, molornya paripurna itu akan berimbas pada agenda lain, yakni paripurna Penyampaian Pandangan Umum Fraksi terhadap Raperda Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Penanggulangan Bencana Alam.

"Jika paripurna dibuka dan anggota dewan yang hadir tidak kuorum, maka paripurna bisa diskor sampai jumlah anggota dewan kuorum. Seandainya tidak kuorum juga, maka paripurna bisa dilanjutkan di kemudian hari," tegas Supriati.

Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo, yang memimpin paripurna itu hanya terdiam. Dia didampingi Ketua DPRD Riau, Septina Primawati. **