Aksi Bela Ulama 96

Pengelola Istiqlal Khawatir Pompa Air Rusak

Pengelola Istiqlal Khawatir Pompa Air Rusak

Line Jakarta - Pengelola Masjid Istiqlal, Jakarta, tidak mengizinkan Masjid Istiqlal digunakan untuk Aksi Bela Ulama 96 hari ini, Jumat (9/6). Pengelola tidak akan menyediakan fasilitas apa pun untuk peserta aksi. Namun, pengelola tidak melarang bila peserta aksi beribadah di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.

Kepala Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Salam, mengingatkan para peserta aksi tertib selama menjalankan ibadah di Masjid Istiqlal, terutama soal penghematan air saat berwudu. Pasalnya sejak Ramadan, Istiqlal dibuka selama 24 jam dan pompa air terus bekerja. Abu takut pompa air rusak bila penggunaan tidak efektif.

"Kemudian kalau banyak peserta aksi, tolong siapkan tim kebersihan. Tim kebersihan kami terbatas," kata Abu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).

Abu juga mengingatkan, fasilitas parkir di Masjid Istiqlal tidak bisa menampung kendaraan seperti biasanya. Karena, lahan parkir yang berhadapan dengan Gereja Katedral digunakan untuk Ramadan Istiqlal Fair 2017. Dengan begitu, tidak semua peserta ABU 96 bisa memarkir kendaraan di dalam.

Selain itu, kata Abu, peserta aksi sebaiknya membawa makanan untuk berbuka puasa dari rumah karena makanan untuk berbuka yang disiapkan pengelola masjid terbatas. "Kami hanya bisa siapkan untuk berbuka puasa sebanyak 3.400 sampai 4.000 orang. Kalau mau ikut silakan, tapi bawa makan sendiri dari rumah," kata Abu

Dikatakan Abu, pengurus Masjid Istiqlal mendapat surat panitia ABU 96 pada Minggu (4/6). Pengurus Masjid Istiqlal membalas pada Selasa (6/6) yang menjelaskan Masjid Istiqlal tidak bisa memberi fasilitas pada peserta aksi. Sejak itu, pengurus belum berkomunikasi dengan panitia aksi dalam bentuk apapun. Abu hanya mengetahui aksi tetap berjalan di Masjid Istiqlal dari media sosial.

Sementara itu, Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengatakan, akan tetap menggelar ABU 96. Ia mengatakan masjid adalah rumah Allah sehingga masjid milik umat Islam. "Insya Allah tetap kita laksanakan acara tetap dilaksanakan," kata Sambo.

Sambo mengatakan pihaknya menyiapkan enam mobil komando untuk menggelar ceramah di luar masjid tersebut. Dia menuturkan aksi itu akan tetap dilakukan dan mengklaim dilakukan hingga Salat Tarawih nanti malam. “Tidak ada yang boleh mencegah dan melarang dan berkumpul,” kata Sambo. “Semakin dihambat, akan semakin semangat untuk datang,” tambahnya.

Dia mengatakan Salat Tarawih nanti malam diklaim sebagai salat terbesar. Nanti, mobil komando itu akan menyambungkan suara takbir dan bacaan imam dari dalam masjid untuk jemaat di luar masjid.**

 


Komentar Via Facebook :