Line Pangkalankerinci - Arun Silalahi sangat terkejut menerima telepon dari Luter Siregar pada Sabtu (10/6) subuh. Bagaimana tidak, Luter memberitahukan dirinya baru saja disatroni kawanan rampok yang menggasak komponen alat berat yang biasa mereka operasikan.

Luter merupakan operator alat berat itu sedangkan Arun bertugas sebagai kernetnya.

Arun lantas menghubungi Mahidin, pengawas mereka di PT KDFC. Keduanya bergegas menuju Petak 16.C.02 Lahan PT Arara Abadi, Distrik Sorek, Desa Sungai Buluh, Bunut, Pelalawan.

Sesampainya di lokasi, Arun dan Mahidin melihat Luter dalam kondisi lemas. Mulut dan tangannya terlihat bekas lakban. Ketiganya pergi ke kantor Polres Pelalawan melaporkan kejadian itu.

Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan, melalu Staf Paur Humas Polres Pelalawan, Bripka Very Firmansyah, mengatakan Arun didatangi empat pria tak dikenal sekitar pukul 04.30 WIB. Dirinya diancam dengan senjata tajam. Mulut dan tanganya diikat dengan lakban.

Setelah itu, keempat pria itu mengambil komponen penting berupa set panel komputer di alat berat. "Petugas sudah turun ke lapangan dan menemukan ada tiga alat berat yang kehilangan komponen komputernya," kata Very di Pangkalankerinci, Senin (12/6).

Very menyebut perampok komponen penting di ketiga alat berat itu adalah orang yang sama. "Perusahaan mengaku merugi hingga Rp200 juta," katanya. **