Kapal Perang RI Patroli di Filipina Selatan

Line Jakarta - Sejumlah kapal perang milik TNI-AL mulai berpatroli di perairan Sulawesi hingga ke perairan Sulu di Filipina Selatan sejak Senin (19/6) kemarin. Patroli ini melibatkan kapal-kapal perang milik angkatan laut Malaysia dan Filipina.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan patroli ini untuk mengikatkan pengawasan terhadap ancaman teroris ISIS di di kawasan itu. Patroli ini dianggap mendesak setelah bentrokan antara militer Filipina dan kelompok Maute di Marawi dan telah menewaskan 350 orang, terdiri dari termasuk 257 militan, 62 tentara, dan 26 warga sipil.
“Kita perlu waspada karena masih terdapat 500 sampai 600 teroris di sana (Marawi), 257 di antaranya telah tewas dibunuh. Sisanya, berdasarkan informasi yang kami dapat, mereka berbaur dengan pengungsi yang berusaha keluar dari tempat itu,” ucap Gatot Nurmantyo saat peluncuran peluncuran patroli itu di Pulau Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (20/6).
Selain itu, pusat komando maritim juga didirikan di ketiga negara, seperti di Tawau bagian Sabah Malaysia, Kalimantan, dan Bongao di Filipina. “Kami menggambarkan pusat komando maritim ini sebagai segitiga, di mana wilayah di dalam segitiga itu akan dipantau,” tutur Gatot.
Baca Juga : Polri Berusaha Pulangkan 11 WNI dari Marawi
Di saat yang bersamaan, Indonesia juga meresmikan pangkalan militer angkatan laut di Tarakan. Angkatan Laut RI meminta warga setempat melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan terkait militan dan teroris di wilayah itu.
Sedangkan Danlanud Tarakan, Kolonel Didik Krisyanto, mengatakan tiga pesawat Sukhoi dikerahkan untuk mengintai militan yang berupaya melarikan diri ke Indonesia.
Baca Juga : Militan Indonesia Ikut Serbu Marawi di Filipina
Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan ketiga negara ini semakin meningkatkan pertukaran informasi mengenai bentrokan di Marawi. Sebab, pertempuran di kota itu bisa terjadi pula di tempat lain. “Negara tetangga tidak mengizinkan ISIS menginjakkan kaki, bahkan hanya satu inci pun, di wilayah kita,” tutur Hussein seperti dikutip Reuters, Selasa (20/6). **
Komentar Via Facebook :