Full Day School Jalan Terus Sebelum Perpres Turun

Line Jakarta - Selama Peraturan Presiden (Perpres) belum turun, maka kebijakan lima hari sekolah dengan waktu belajar delapan jam sehari atau full day school tetap diterapkan di tahun ajaran 2017-2018, mulai Juli mendatang.
"Ya tetap jalan sambil menunggu terbitnya perpres. Kalau perpres terbit, permen itu dinyatakan tidak berlaku lagi," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, usai acara buka puasa bersama di kediamannya di Jakarta, Selasa (20/6).
Baca Juga : Full Day School Tunggu Peraturan Presiden
Katanya, full day school diterapkan sesuai dengan rencana awal, yaitu dengan Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 tentang Hari Kerja.
Pernyataan Muhadjir ini berlawanan dengan pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia, Maaruf Amin, dalam konferensi pers di Isnana Negara, Senin (19/6). Saat itu, Maaruf yang ditemani Muhadjir mengatakan penerapan full day school dibatalkan hingga perpres diterbitkan.
Baca Juga : Kebijakan Lima Hari Sekolah Dimulai Juli
Muhadjir belum bisa memastikan apakah perpres akan mengubah banyak poin dalam Permendikbud. Akan tetapi, dia meyakini tim yang menggodok perpres menjalankan tugas sesuai fungsinya. "Saya belum bisa memastikan, tetapi jalan tuh. Sekarang dikerjakan tim Kemendikbud. Jalan terus. Termasuk sosialisasi jalan terus," kata Muhadjir.
Perihal kapan perpres selesai dibuat, Muhadjir tidak banyak berkomentar. Menurutnya, cepat atau tidaknya perpres selesai dibuat tergantung penilaian Presiden Jokowi soal seberapa penting peraturan itu. "Tergantung. Kalau memang sangat mendesak, biasanya Presiden sangat cepat," lanjut Muhadjir.
Baca Juga : Sekolah 8 Jam Sehari Dimulai Tahun Ajaran Baru
Meski full day school akan diterapkan tanpa menunggu perpres selesai dibuat, Muhadjir tetap menganggap penting perpres itu sendiri. Perpres akan membuat pijakan hukum penerapan full day school menjadi lebih sempurna.
"Kan perpres kelanjutan dari permen. Jadi ditingkatkan status payung hukumnya jadi perpres dan nanti disempurnakan dan diperbaiki dengan memperhatikan aspirasi-aspirasi yang berkembang," ujarnya. **
Baca Juga : Wujudkan Visi, Riau Butuh SDM Kebudayaan
Komentar Via Facebook :