Line Pekanbaru - Ada pemandangan lucu sekaligus menyedihkan yang terjadi di halaman Kantor Walikota Pekanbari pada Rabu (21/6) pagi. Ketika itu, ribuan petugas kebersihan berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) dikumpulkan karena akan diberi bingkisan lebaran dari Walikota Pekanbaru, Firdaus.

Saat Walikota Firdaus menyampaikan sambutan, para petugas kebersihan masih biasa-biasa saja. Namun, setelah Firdaus mengakhiri sambutannya, dia langsung disoraki para petugas kebersihan. Pasalnya, dalam sambutannya, Firdaus tidak menyinggung sedikit pun tentang pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) pada mereka.

"Pak Wali... THR kami mana Pak Wali?," teriak mereka. "Pak Wali... manga (bahasa Minang yang berarti 'mengapa', red) kami tidak dapat THR Pak Wali," seru lainnya.

Lantas secara serentak para petugas kebersihan itu meneriaki Walikota Firdaus. "Wuuuuuu THR.... Wuuuuu THR," teriak mereka.

Mendengar itu semua, Firdaus langsung turun dari atas mimbar. Dia berjalan cepat memasuki gedung kantor walikota tanpa menoleh ke belakang. Selama itu pula sorakan demi sorakan terus diteriakkan para petugas kebersihan yang berpakaian kuning.

Kondisi ini tentu membuat Zulkifli panik. Maklum saja, dia adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru yang membawahi ribuan tenaga kebersihan itu.

"Pak wali marah sama saya," katanya sambil bergegas meninggalkan wartawan yang meliput kejadian itu. "Padahal bukan saya yang menghapuskan THR kepada petugas kebersihan," tambahnya.

Zulfikri berjalan dengan cepat memasuki kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD) Kota Pekanbaru yang berada di kompleks perkantoran itu.

Rupanya, dia baru saja meminta kasbon Rp100 juta namun ditolak. Rencananya uang itu akan dibagikan kepada petugas kebersihan sebagai THR. "Ke mana lagi saya cari uang sebanyak itu?," kata Zulfikri sambil berlalu.

Sebenarnya ribuan petugas kebersihan itu sangat berharap mendapatkan THR untuk dapat merayakan Idul Fitri tahun ini. Banyak dari mereka datang membawa anak-anaknya yang kecil-kecil. Namun, apa mau dikata, THR yang mereka impikan ternyata tidak ada. Mereka pun pulang dengan kecewa.