Terungkap Alasan Walikota Firdaus Coret Festival Lampu Colok
Line Pekanbaru - Walikota Pekanbaru, Firdaus, akhirnya mengungkapkan alasan mengapa tahun ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru meniadakan Festival Lampu Colok yang selama ini dirayakan setiap malam 27 Ramadan. Rupanya, festival itu dicoret karena harga minyak tanah mahal.
"Harga minyak tanah itu mahal. Makanya dalam rangka penghematan, festival lampu colok kami tiadakan," kata Firdaus di Pekanbaru, Rabu (20/6).
Firdaus berkilah jika masih banyak festival untuk pelestarian budaya lainnya yang memerlukan perhatian pemerintah. "Festival dan pelestarian budaya lainnya kan masih banyak. Kenapa kita tak rayakan (Festival Lampu Colok), ya karena tingginya harga minyak tanah," kata Firdaus.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Pekanbaru, Hermanius, mengatakan Festival Lampu Colok ditiadakan karena tidak ada anggaran. "Mau bagaimana lagi, kondisi keuangan kita tidak memungkinkan, memang sangat disayangkan," kata Hermanius.
Baca Juga : Hakim PT Potong Hukuman Johar Firdaus Setahun
Menurutnya, sudah dua tahun terakhir Pemko Pekanbaru mengalami krisis keuangan. Akibatnya, beberapa program terpaksa dicoret, salah satunya Festival Lampu Colok.
Padahal, lanjut Hermanius, Festival Lampu Colok sebenarnya masuk Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) di dinasnya. "Di DPA masuk kok, tapi uangnya tidak ada," tukasnya.
Baca Juga : Walikota Firdaus Copot Rizal Karim
Festival Lampu Colok diakui Heremanius sudah menjadi tradisi masyarakat Pekanbaru yang dirayakan setiap malam Lailatul Qadar. "Dulu, masyarakat begadang di malam Lailatul Qadar. Mereka membawa lampu colok, karena indahnya malam itu pun menjadi tradisi," terangnya.
Lalu, Pemko Pekanbaru digelar Festival Lampu Colok setiap malam 27 Ramadan. Peserta adalah perwakilan kecamatan yang memasang ribuan lampu colok berbahan bakar minyak tanah dalam berbagai aneka disain dan dipamerkan di ruang terbuka. **
Baca Juga : Anggaran Cekak, Festival Lampu Colok Ditiadakan
Komentar Via Facebook :