Mampu Beli Minyak Tanah, Festival Lampu Colok di Bengkalis Meriah

Line Bengkalis - Alasan Pemko Pekanbaru meniadakan Festival Lampu Colok karena harga minyak tanah mahal, tampaknya tidak berpengaruh di Kabupaten Bengkalis. Festival Lampu Colok di kabupaten itu berlangsung meriah di Dusun Penawar Laut, Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan, Rabu (21/6) malam.
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, dengan bangga membuka festival itu. Katanya, tradisi lampu colok merupakan budaya dan bagian dari identitas Melayu. Karena itu, festival ini harus dipertahankan. "Di sini ada nilai-nilai kebersamaan, sosial, tolong menolong dan lainnya," tukas Amril.
Amril juga menceritakan asal muasal festival itu. Katanya, lampu colok berawal dari keinginan orang tua dahulu yang ingin menerangi jalan menuju masjid di akhir Ramadan. "Tujuannya agar orang bisa membayar zakat walaupun di malam hari," terang Amril.
BACA: Terungkap Alasan Walikota Firdaus Coret Festival Lampu Colok
Festival Lampu Colok malam tadi dihadiri ribuan warga Bengkalis. Mereka tumpah ruah menyaksikan keindahan malam 27 Ramadan. Festival ini diikuti 28 peserta perwakilan tiap kecamatan, dan 20 peserta mewakili desa/kelurahan di Kecamatan Bantan.
Ketua panitia, Ahmad, mengatakan keindahan lampu colok yang ditampilkan para peserta itu dinilai tim juri dari kepolisian dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Bengkalis. **
Komentar Via Facebook :