Line Jakarta - Serangan teroris ke pos jaga Polda Sumatera Utara yang menyebab Aiptu Martua Sigalinging gugur buntut dari imbauan Bahrun Naim, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berbaiat pada ISIS.

"Kemarin ada imbauan Bahrun Naim yang meminta untuk amaliah. Kalau dia nggak punya bom pakailah sajata apa saja untuk menyerang. Itulah yang dilakukan di Medan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (25/6).

Setyo menduga penyerangan itu berkorelasi dengan penangkapan tiga orang terduga teroris di Medan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 belum lama ini. "Ada tiga orang yang ditangkap dan ini terbukti ada dua orang lagi, langsung serang ke Polda Sumut," katanya.

Ketiga terduga teroris itu ditangkap awal Juni (7/6) lalu. Mereka diduga sebagai teroris kelompok jaringan radikal. "Kita masih mendalami perihal hubungan ketiga terduga teroris dengan pelaku penyerangan pos jaga Polda Sumut," katanya.

Satu pelaku penyerangan pos jaga itu dalam kondisi kritis. "Kita belum mengetahui identitas mereka, termasuk daerah asalnya," ucapnya.

Kepolisian terus mewaspadai kemungkinan serangan susulan terhadap anggota kepolisian. Peningkatan keamanan juga dilakukan di seluruh pos pengamanan kepolisian.

"Kami tetap waspada bahwa kemungkinan serangan terhadap Polri masih tetap ada. Oleh sebab itu pengamanan di pos atau Mako Polri ditingkatkan," ujar Setyo. **