Mendikbud Diminta Evaluasi Permendikbud Nomor 17

Mendikbud Diminta Evaluasi Permendikbud Nomor 17

Line Pangkalankerinci - Wakil Ketua Komisi I DPRD Pelalawan, Abdullah, melayangkan surat elektronik kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy. Dia meminta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017 dievaluasi.

Surat itu dibuat Abdullah seusai menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Pelalawan yang membahas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) 2017 di Gedung DPRD Pelalawan, Pangkalankerinci, Selasa (4/7) sore.

Dalam suratnya, Abdullah menyebutkan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017 belum bisa diterapkan di Kabupaten Pelalawan karena daya tampung sekolah-sekolah yang ada lebih kecil dibandingkan jumlah anak yang hendak masuk sekolah.

"Mengingat besok (hari ini, red) merupakan hari terakhir PPDB, di mana sekolah-sekolah sudah menutup pendaftaran bahkan sudah ada mengumumkan hasil seleksi, maka kami berharap Bapak Menteri mengevaluasi dan merevisi kebijakan tersebut demi masa depan anak bangsa," tulis Abdullah.

Akibat kebijakan yang mengatur pembatasan usia, jumlah rombongan belajar (rombel), jumlah anak dalam satu rombel, serta sistem zonasi itu, lanjut Abdullah, sebanyak 700 anak di Kabupaten Pelalawan terancam tidak tertampung di Sekolah Dasar (SD), 500 anak tidak tertampung di Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 800 anak tidak tertampung di SMA.

Abdullah meminta Disdik Pelalawan segera berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk mencari solusi bagi anak-anak yang tidak dapat ditampung di sekolah-sekolah. Dia juga meminta Disdik Pelalawan melengkapi data-data siswa yang tak tertampung se-Kabupaten Pelalawan.

Sebelumnya, Kadisdik Pelalawan, Syafrudin, mengakui daya tampung sekolah pada penerimaan siswa baru tahun ini sangat terbatas karena keterbatasan ruang kelas.

"Hitungan kasarnya saja, tamatan murid SD kita mencapai 7 ribu lebih. Sedangkan daya tampung SMP hanya 5 ribu saja. Artinya ada 2 ribu orang yang tidak dapat bangku. Ini yang jadi persoalan," ungkapnya.

Dikatakannya, solusi agar anak tetap bersekolah yakni memasukan ke sekolah swasta. Selain itu, tidak berambisi untuk meraih sekolah unggulan. **

 


Komentar Via Facebook :